Menuju konten utama

Keutamaan Zulkaidah: Waktu Utama Haji-Umrah, dan Peristiwa Penting

Zulkaidah termasuk salah satu dari bulan-bulan yang dimuliakan. Ini keutamaan Zulkaidah yang sebaiknya Anda tahu.

Keutamaan Zulkaidah: Waktu Utama Haji-Umrah, dan Peristiwa Penting
Ilustrasi orang berdoa. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Terdapat berbagai keutamaan bulan Zulkaidah, bulan ke-11 dalam kalender hijriah. Ia termasuk salah satu dari bulan-bulan yang dimuliakan (asyhurul hurum) dalam Islam. Salah satu keutamaan bulan ini adalah setiap amalan baik akan dilipatgandakan pahalanya, demikian juga perbuatan buruk akan diganjar dosa berlipat-lipat pula.

Tahun ini, Zulkaidah dimulai dari tanggal 12 Juni - 10 Juli 2021. Pada bulan ini, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk memperbanyak amalan baik, menganjurkan puasa, sedekah, menghindari perbuatan buruk, dan lain sebagainya.

Tidak seperti bulan hijriah lain yang kerap ada perayaan tertentu, bulan Zulkaidah sering kali terlupakan, namun hal itu tidak mengurangi kemuliaan salah satu bulan haram ini.

Keutamaan Zulkaidah

Berikut beberapa keutamaan Zulkaidah sebagaimana dilansir berbagai sumber.

1. Zulkaidah adalah bulan haram

Zulkaidah adalah salah satu dari empat bulan haram dalam Islam. Keempat bulan itu adalah Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab. Kata "haram" di sini bermakna suci, agung, dan mulia, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

”Zaman itu berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijjah dan Muharram. [Berikutnya] bulan Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadal [akhir] dan Sya’ban,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Untuk menjaga kesucian dan kemuliaan bulan ini, Allah SWT mengharamkan umat Islam untuk berperang, kecuali dalam keadaan darurat. Pada bulan ini juga, perbuatan buruk harus dihindari karena ganjaran dosanya berlipat ganda.

2. Ganjaran pahala dan dosa dilipatgandakan

Keutamaan lainnya pada bulan Zulkaidah adalah setiap amalan baik akan dilipatgandakan pahalanya. Demikian juga perbuatan buruk akan diganjar dosa berlipat-lipat. Hal ini disampaikan sahabat Abdullah bin Abbas RA.

"Beribadah dan beramal saleh di bulan-bulan haram dilipatkan gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Demikian sebaliknya, bermaksiat dan berbuat dosa di bulan-bulan tersebut digandakan hukumannya," ujar Ibnu Abbas ketika mengomentari kemuliaan Zulkaidah sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya [terdapat] empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama-sama orang yang bertakwa,” (QS. At-Taubah [9]: 36).

3. Anjuran memperbanyak puasa sunah

Salah satu amalan baik yang dianjurkan pada Zulkaidah adalah memperbanyak puasa sunah. Puasa sunah pada Zulkaidah ini pahalanya lebih besar daripada bulan-bulan lainnya. Hal ini disampaikan oleh Imam As-Syarwani dari ulama mazhab Syafi'i:

أَفْضَلُ الشُّهُوْرِ لِلصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ وَأَفْضَلُهَا الْمُحَرَّمُ، ثُمَّ رَجَبَ ثُمَّ الْحِجَّةُ ثُمَّ الْقَعْدَةُ

“Bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadan adalah Al-Asyhur al-Ḥurum. Dan, yang paling utama dari keempatnya adalah bulan Muharam, Rajab, Zulhijah, kemudian Zulkaidah.”

Puasa sunah yang dianjurkan pada Zulkaidah ini mencakup puasa Senin-Kamis, puasa di hari-hari putih atau ayyamul bidh, dan puasa Daud.

4. Bulan haji dan umrah

Zulkaidah termasuk dalam salah satu di antara bulan-bulan yang disyariatkan melakukan haji. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 197:

"Haji itu [pada] bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan [badah] haji dalam [bulan-bulan] itu, maka janganlah dia berkata jorok [rafats], berbuat maksiat dan bertengkar dalam [melakukan ibadah] haji," (QS. Al-Baqarah [2]: 197).

Jumhur ulama memahami bahwasanya bulan haji yang dimaksud ayat di atas adalah Syawal, Zulkaidah, dan sepuluh hari pada Zulhijjah. Pada waktu tersebut, ihram untuk ibadah haji disyariatkan dan tidak sah jika dilakukan di luar waktu-waktu tersebut.

Selain itu, pengerjaan umrah pada Zulkaidah ini dicontohkan oleh Rasulullah, sebagaimana tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik, ia berkata:

"Rasulullah SAW melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di bulan Zulkaidah, kecuali umrah yang dilakukan bersama hajinya," (H.R. Bukhari).

Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam di Bulan Zulkaidah

Di masa silam, banyak kejadian penting yang terjadi pada Zulkaidah. Berbagai peristiwa bersejarah pada Zulkaidah kian menggenapi keistimewaan bulan ini.

Dilansir dari NU Online, berikut ini sejumlah kejadian penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada Zulkaidah.

  • Paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib meninggal pada Zulkaidah.
  • Pada Zulkaidah tahun ke-5 hijriah, terjadi perang Bani Quraizhah.
  • Pada Kamis, 6 Zulkaidah tahun ke-10 hijriah, Rasulullah berangkat dari Madinah menuju Mekah untuk melaksanakan Haji Wada’.
  • Pada Zulkaidah, Nabi Muhammad SAW menikahi Ummu Habibah, Ramlah binti Abu Sufyan ketika ia berada di negeri Habasyah atau Ethiopia.
  • Pada Zulkaidah 41 H, Muawiyah bin Abu Sufyan menjadi khalifah pertama Dinasti Umayyah.
  • Pada Sabtu, 7 Zulkaidah 403 H, ulama ahli ilmu kalam Imam Abu Bakr Al-Baqillani meninggal dunia.
Imam Abu Bakr Al-Baqillani ini adalah seorang pejuang dan penyebar mazhab Asy’ari yang merupakan bagian dari mazhab Ahlussunnah wal Jemaah (Aswaja). Beliau berperan membersihkan akidah dan ajaran Islam yang menyimpang dari syariat.

Baca juga artikel terkait BULAN ZULKAIDAH atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani