tirto.id - Album berjudul The Mollusk, dirilis oleh grup musik Ween yang beraliran Rock pada 1997. Tema kehidupan bawah laut diusung dalam album itu. Tak lama setelah itu, Stephen McDanell Hillenburg, pria 36 tahun dari Oklahoma menghubungi mereka. Hillenburg menceritakan ketertarikannya pada tema kehidupan bawah laut dan berharap bisa mendapatkan rekaman lagu mereka yang berjudul Loop de Loop. Rupanya, Hillenburg tengah serius mengembangkan narasi ceritanya yang berjudul The Intertidal Zone untuk mengedukasi para pengunjung di Ocean Institute tempatnya bekerja.
Meski sudah punya rancangan komik yang bercerita tentang berbagai bentuk kehidupan makhluk bawah laut, namun tak ada perusahaan yang mau memublikasikannya secara luas. Hillenburg yang kala itu staf biasa di Ocean Institute memang sudah punya ketertarikan besar pada dunia seni ilustrasi. Dalam beberapa kesempatan ia sempat mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan studi di bidang seni gambar. Setelah menghadiri festival animasi, rencana itu pun akhirnya sedikit berubah. Ia justru mendaftar di bidang animasi eksperimental di California Institute of the Arts.
Dalam proyek tugas akhirnya, Hillenburg membuat film berjudul Wormholes yang tak berkaitan langsung dengan dunia bawah laut. Akan tetapi, ketika film itu diputar di berbagai festival, ia mendapat kesempatan bertemu dengan Joe Murray, animator pembuat film seri Rocko’s Modern Life yang disiarkan oleh Nickelodeon. Murray yang terkesan dengan karya Hillenburg kemudian menawarkannya pekerjaan sebagai sutradara dan kemudian sebagai produser.
Melalui Murray, Hillenburg bertemu dengan Martin Olson, salah satu penulis di Rocko’s Modern Life. Olson membaca narasi The Intertidal Zone yang sebenarnya sudah dibuat sejak 1994 dan mendorong Hillenburg untuk membuat program televisi dengan konsep yang sama. Maka proses penciptaan karakter yang lebih ajeg pun ia mulai.
Rencana awal Hillenburg adalah mengangkat makhluk hidup dasar laut yang paling unik. Maka lahirnya karakter utamanya sponge dengan nama Bob the Sponge. Untuk ilustrasinya, Hillenburg benar-benar menggunakan spons cuci piring yang berbentuk kubus yang baginya mewakili watak datar Bob.
Karakter lain seperti Patrick, Mr. Krabs, Pearl, dan Squidward, dibuat setelah itu. Tom Kenny, kerabat kerja Hillenburg di Rocko’s Modern Life, didaulat menjadi pengisi suara karakter Bob the Sponge. Akhirnya, serial animasi itu diberi judul SpongeBoy Ahoy!
Akting suara pun dilakukan sebagai bagian dari persiapan produksi pertama berdurasi 7 menit. Setelah semua persiapan hampir selesai, masalah pertama muncul. Departemen urusan legal di Nickelodeon menemukan bahwa nama SpongeBoy sudah dipatenkan oleh pihak lain. Tapi Hillenburg ngotot. Karakternya tetap harus menggunakan kata "sponge" agar para penonton tidak menduga-duga karakter buatannya itu sebagai potongan keju karena warna dan bentuknya. Lagi pula, ia memang ingin mengenalkan sponge yang sangat unik.
Akhirnya, nama SpongeBob dipilih. Tapi karakter ini tak langsung punya nama belakang SquarePants. Hillenburg tak memikirkan itu. Nama belakang tersebut muncul dari celotehan Tom Kenny yang setengah berguyon ketika melihat gambar SpongeBob.
“Lihatlah si SpongeBob ini, dengan celana kotak begitu sepertinya dia bisa bergerak-gerak dan bekerja di restoran fast food,” catat Steven Banks dalam SpongeBob Exposed!: The Insider’s Guide to SpongeBob SquarePants (2004:30).
Mendengar itu, Hillenburg terhenyak dan memutuskan untuk menyematkan SquarePants sebagai nama belakang karakternya. Setelah itu, tibalah waktunya untuk mengajukan SpongeBob SquarePants ke stasiun Nickelodeon. Hillenburg punya akal lain untuk meyakinkan para petinggi Nickelodeon agar mau menggelontorkan uang produksi. Di kantor, ia menggendong maket model kehidupan dasar laut, mengenakan busana pantai, dan memutar musik Hawaii.
Eric Coleman, petinggi Nickelodeon, terkesan dengan presentasi yang dibawakan Hillenburg. Tak perlu banyak waktu, mereka setuju untuk memberikan modal produksi dengan tenggat waktu dua minggu untuk membuat episode pertama yang akan diberi judul "Help Wanted".
Dalam dua pekan, pekerjaan berjalan sesuai rencana. Hasilnya pun rampung tepat seperti yang dijanjikan. Empat orang petinggi Nickelodeon berkumpul untuk menyaksikan tayangan perdana SpongeBob. Cyma Zarghami, Presiden Nickelodeon kala itu, mengakui bahwa semua yang hadir tidak sabar untuk menyaksikannya kembali. Selain karena mereka menyukainya, tayangan sejenis itu juga belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Mereka pun bersepakat memberikan waktu khusus untuk tayangan serial SpongeBob. Hillenburg menjadi produser eksekutif dan menjalankannya sejak episode pertama pada 1999 hingga 2004. Meski selalu konsisten dengan pekerjaannya, Hillenburg sempat menghentikan sejenak produksi serialnya untuk menggarap The SpongeBob SquarePants Movie pada 2002. Setelah film itu selesai dikerjakan, ia malah mundur dari serial dan hanya memeriksa ulang tiap episode yang akan tayang. Perannya kala itu lebih banyak sebagai penasihat.
SpongeBob Berlanjut Tanpa Penciptanya
Setelah film garapannya selesai, Hillenburg berencana membuatnya sebagai akhir dari serial. Tapi Nickelodeon tentu saja masih menginginkan kelanjutan SpongeBob. Desakan untuk melanjutkan serial ini membuat Hillenburg menunjuk Paul Tibbitt, yang sebelumnya merupakan penulis, sutradara, dan juga penulis cerita, untuk mengambil perannya di SpongeBob. Dalam sebuah wawancara, Hillenburg mengaku percaya penuh pada Tibbitt yang sudah dikenalnya cukup dekat.
Setelah mundur, Hillenburg tak bisa benar-benar lepas dari SpongeBob. Pada 13 Desember 2014 ia dikabarkan akan kembali bekerja meski belum jelas betul posisi apa yang akan diembannya.
Namun, tiga tahun setelah kabar kembalinya Hillenburg ke SpongeBob, giliran kabar buruk yang datang. Pada Maret 2017 Hillenburg mengaku pada majalah Variety bahwa ia tengah mengidap gangguan di bagian sel otak. Secara medis, nama penyakitnya adalah amyotrophic lateral sclerosis. Gangguan itu semakin parah dan mengganggu pekerjaan dan terutama kemampuannya dalam berkomunikasi.
Hillenburg akhirnya berhenti datang ke kantor. Ia terpaksa harus fokus melawan penyakitnya. Pada 26 November 2018, tepat hari ini 3 tahun lau, ia meninggal di usia 57 tahun. Berdasarkan akta kematiannya, Hillenburg dikremasikan dan abunya ditabur ke Laut Pasifik. Sepeninggal Hillenburg, SpongeBob terus tayang. Pada Februari 2019, Brian Robbins, presiden Nickelodeon yang baru memutuskan untuk melanjutkannya. Untuk musim ke-9, penulis Vincent Waller dan storyboard director Marc Ceccarelli diplot untuk menggantikan posisi Hillenburg.
Penulis: Tyson Tirta
Editor: Irfan Teguh Pribadi