Menuju konten utama

Kedubes Selandia Baru Jelaskan Penanganan Teror Christchurch di MUI

Kuasa Usaha Ad Interim Dubes Selandia Baru untuk RI, Roy Ferguson menjelaskan situasi dan upaya pemerintah negaranya setelah terjadi teror penembakan jemaah masjid di Christchurch.

Kedubes Selandia Baru Jelaskan Penanganan Teror Christchurch di MUI
Warga meletakkan bunga di depan Masjid Wellington, Kilbirnie, Wellington, Selandia Baru, Sabtu (16/3/2019). Warga Wellington meletakkan bunga sebagai aksi solidaritas pascapenembakan di dua masjid kota Christchurch pada Jumat (15/3/2019). ANTARA FOTO/Ramadian Bachtiar/wpa.

tirto.id - Kuasa Usaha Ad Interim Duta Besar Selandia Baru untuk RI, Roy Ferguson menyatakan pemerintah negaranya berkomitmen penuh menangani kasus penembakan jemaah 2 masjid di Kota Christchurch.

Dia menyatakan hal itu saat menghadiri pertemuan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Ferguson menegaskan pemerintah Selandia Baru menjamin akan berusaha maksimal di penanganan korban teror dan memproses hukum pelakunya serta memberikan reaksi yang cepat dan tegas.

“Tindakan keji ini tidak mewakili Selandia Baru," kata Ferguson dalam pertemuan itu.

Dalam penanganan korban, kata dia, pemerintah Selandia Baru berupaya maksimal. Para warga negara tersebut, menurut Ferguson, kini juga ikut berjaga untuk mencegah kasus teror terjadi lagi.

Selain itu, Ferguson mengatakan pemerintah Selandia Baru juga telah memberikan kemudahan dalam penerbitan visa kepada semua keluarga korban yang berada di luar negara tersebut.

"Visa untuk anggota keluarga di luar negeri diprioritaskan agar mereka dapat menghadiri pemakaman," kata dia.

Ferguson menambahkan pemerintah Selandia Baru telah memulangkan jenazah semua korban teror di Christchurch kepada keluarga masing-masing.

Selain itu, menurut Ferguson, pemerintah Selandia Baru telah bergerak cepat untuk menangkap para pelaku yang terlibat dalam aksi teror di Christchurch.

Pemerintah Selandia Baru, kata dia, mengutuk teror itu dan berupaya agar tragedi di Christchurch tidak memicu ketakutan dan kebencian berlanjut.

"Kami akan selalu mengenang Haji Daoud Al-Nabi, pemuka agama berusia 71 tahun, salah satu pendiri Masjid Al Noor di Christchurch. Beliau dibunuh secara brutal setelah membukakan pintu ke penyerang dengan kata-kata 'Hello Brother'. Kita harus menghormati pesan cintanya," ujar Ferguson.

Baca juga artikel terkait PENEMBAKAN SELANDIA BARU atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom