tirto.id - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London mengimbau kepada warga negara Indonesia di Inggris untuk menghindari sejumlah kawasan insiden penabrakan di "London Bridge" serta insiden di "Borough Market" dan area Vauxhall.
“Pihak kepolisian (Metropolitan Police) tengah menangani insiden tersebut dan meminta masyarakat untuk menghindari area-area dimaksud,” demikian pengumuman di laman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, seperti dikutip Antara, pada Minggu (4/6/2017).
Pemerintah, melalui KBRI London, terus memantau perkembangan insiden tersebut dan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak keamanan di London. KBRI juga meminta warga negara Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan saat melakukan aktivitas.
Kedutaan juga memberikan "hotline" KBRI London jika terdapat keterangan mengenai anggota masyarakat Indonesia yang menjadi korban atau mengalami masalah terkait insiden itu ke nomor +44 7881221235.
Sebelumnya, Reuters mengabarkan sejumlah saksi mata mengatakan satu mobil van menyeruduk beberapa pejalan kaki di London Bridge, pada Sabtu waktu setempat. Saksi lain menjelaskan terdapat korban yang mengalami luka karena kejadian tersebut.
Kemudian, polisi juga melumpuhkan beberapa penyerang yang menggunakan pisau untuk melukai sejumlah orang di bar-bar dan restoran yang terletak di Borough Market pada hari yang sama.
Polisi Inggris mengatakan insiden-insiden di Jembatan London dan kawasan Pasar Borough di dekatnya pada Sabtu telah dinyatakan sebagai insiden-insiden teroris, tapi penusukan di kawasan Vauxhall tak terkait.
Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC ia melihat sebuah mobil yang bergerak cepat menyeruduk para pejalan kaki. Saksi mata tersebut mengatakan mobil itu menabrak lima hingga enam orang. Gambar-gambar televisi Reuters memperlihatkan lebih 10 kendaraan darurat berada di TKP sekitar Jembatan London.
Otoritas transpor London menyatakan stasiun kereta Jembatan London telah ditutup atas permintaan polisi.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz