tirto.id - Google membayar mantan eksekutifnya, Amir Singhal, sebesar 35 juta dolar AS sebagai kompensasi ketika dia dipaksa mengundurkan diri setelah adanya penyelidikan terkait pelecehan seksual, menurut dokumen pengadilan yang dirilis Senin (11/3/2019).
Melansir Associated Press, rincian uang kompensasi itu terungkap sebagai bagian dari gugatan pemegang saham terhadap perusahaan yang disertakan laporan pembayaran Google kepada mantan eksekutif yang dituduh melakukan pelecehan seksual itu.
Gugatan pemegang saham tersebut ditujukan ke dewan perusahaan induk Google, Alphabet, menuduh anggotanya memiliki kewajiban untuk melindungi perusahaan dan pemegang sahamnya dari resiko rusaknya reputasi.
Sebaliknya, dikatakan dewan setuju untuk membayar jika tidak mendukung eksekutif tersebut dalam menghadapi tuduhan pelanggaran yang dapat membuat reputasi dan keuangannya hancur.
Dalam sebuah sesi menunjukkan bahwa Singhal yang meninggalkan perusahaan pada tahun 2016. Ia menerima dua pembayaran sebesar 15 juta dolar AS dan pembayaran antara 5 juta dolas AS hingga 15 juta dolar AS sebagai bagian dari pernjanjian pemisahan dengan total pembayaran yang mencapai 45 juta dolar AS.
Singhal merupakan salah satu subjek investigasi tahun lalu yang mengungkap Google membayar pembuat Android, Andy Rubin, sebesar 90 juta dolar AS sebagai pesangon setelah perusahaan tersebut menemukan dugaan pelecehan seksual, namun Rubin membantah tuduhan itu.
Singhal juga membantah tuduhan terhadapnya. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan tahun 2017, dia belum tak melakukan pelecehan seksual dan dia meninggalkan Google dengan kemauannya sendiri.
Tetapi, tiga orang yang memberikan gambaran terkait hal itu telah melaporkan, seorang karyawan menyatakan Singhal meraba – rabanya saat acara diluar kampus, dengan adanya investigasi Google yang mendukung pernyataan tersebut.
Google mengatakan ada konsekuensi serius bagi siapa pun yang berperilaku tidak pantas di Google.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah membuat banyak perubahan di tempat kerja kami dan mengambil tindakan tegas pada perilaku yang tidak pantas oleh orang-orang di posisi penting," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan melalui email.
Setelah kabar tentang pembayaran yang besar kepada Rubin, puluhan ribu pekerja Google di seluruh dunia keluar dari pekerjaan untuk memprotes dan mendesak Google dalam penanganan yang benar terkait pelanggaran seksual.
Gugatan, yang dibawa oleh pemegang saham James Martin, juga referensi dari dewan dan email yang dilaporkan menunjukkan Rubin diberikan kompensasi sebesar 150 juta dolar AS tak lama sebelum ia meninggalkan perusahaan. Gugatan tersebut mengklaim CEO Alphabet ,Larry Page, telah memberikan hibah sebelum menerima persetujuan dewan.