tirto.id - Periode emas atau the golden periode merupakan sebutan untuk fase ‘anak usia dini’ yang berlangsung antara 0-6 tahun atau mulai dari kelahirannya hingga anak mencapai usia 6 tahun.
Yuliani Sujiono (2014) menjelaskan, pada fase anak usia dini ini, organ otaknya sedang berada dalam pertumbuhan dan perkembangan paling pesat untuk membentuk karakter dan kepribadian serta kecerdasan dan kemampuan intelektualnya.
Kecerdasan yang dibentuk pada rentang usia 0-6 tahun adalah kecerdasan kognitif, bahasa, sosial emosional, fisik motorik, nilai-nilai agama, nilai moral serta seni.
Sebab, sangat penting melakukan stimulasi pada anak usia dini karena anak sehat dan cerdas yang secara sosial tumbuh optimal akan menjadi orang dewasa yang produktif secara ekonomi.
Melansir GTK PAUD Kemdikbud, orang dewasa yang produktif adalah fondasi pembangunan Human Capital yang kuat. Jadi, pendidikan anak usia dini sangat penting bagi kemajuan sumber daya manusia.
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini Mulai 0 hingga 6 Tahun
Ada beberapa karakteristik utama pada perkembangan anak usia dini yang perlu diketahui oleh orang tua, pengasuh dan guru-guru PAUD serta TK.
Penting mengetahui karakteristik anak usia dini, karena untuk mendidik, mengasuh serta mengajari mereka harus selaras dengan kondisi yang sedang dialami oleh anak-anak ini.
Merujuk laman Universitas Terbuka, berikut adalah karakteristik paling dasar yang dimiliki oleh anak usia rentang 0-6 tahun:
1. Anak Usia Dini Bersifat Unik
Masing-masing anak usia dini memiliki keunikan tersendiri. Hampir tidak ada anak yang benar-benar sama ciri, minat, bawaan, kesukaan, gaya belajar, dan latar belakang keluarganya.
Termasuk juga pola perkembangan serta kemampuan belajar anak akan berbeda. Jadi jangan mengucilkan anak apabila perkembangannya sedikit beda dengan anak lain.
2. Anak Usia Dini Adalah Masa Potensial
Masa potensial ini disebut golden age, masa yang paling menentukan dan terbaik untuk anak tumbuh, berkembang dan belajar. Tentu saja belajar sesuai kemampuan anak usia dini. Masa ini adalah masa ketika mereka paling suka bermain dan mencoba berbagai hal baru.
3. Anak Usia Dini Bersifat Spontan
Di masa anak usia dini, spontan adalah karakteristik mereka yang menonjol. Anak tidak mudah berpura-pura dan selalu bersikap apa adanya menunjukkan perasaan serta pikiran mereka.
4. Anak Usia Dini Ceroboh
Anak-anak dikenal berkarakter ceroboh serta kurang perhitungan pada bahaya dan resiko yang mungkin mereka alami. Sehingga, anak sering melakukan hal apapun hingga mengalami cedera atau luka.
5. Anak Usia Dini Aktif Bergerak
Anak-anak akan selalu aktif untuk bergerak dan energik seperti tidak kehabisan tenaga. Mereka hanya sedikit tenang dan diam pada saat tidur dan sakit.
6. Anak Usia Dini Bersifat Egosentris
Anak akan bersifat egosentris atau memandang dari sisi dirinya saja. Mereka menilai semua hal dari pemahamannya sendiri, dan merasa bahwa benda yang mereka inginkan adalah miliknya. Akibatnya anak sering menangis jika ingin sesuatu, atau merebut benda dari anak lain.
7. Anak Usia Dini Rasa Ingin Tahunya Besar
Anak sangat besar rasa penasaran dan ingin tahunya sehingga sering bertanya apapun. Hal ini sebaiknya dijawab dengan baik dan benar oleh orang tua serta guru karena akan membentuk dasar pengetahuan anak.
8. Anak Usia Dini Suka Menjelajah dan Berpetualang
Anak-anak suka berpetualang dan menjelajah berbagai tempat dan lingkungan di sekitarnya. Ini masih terkait dengan rasa penasaran dan keingin tahuannya yang besar.
9. Anak Usia Dini Suka Berimajinasi
Anak-anak memiliki imajinasi dan fantasi yang tinggi. Mereka kerap membayangkan hal-hal aneh atau indah di dunia hayalannya. Jika mereka berkisah tentang sesuatu di luar logika, orang tua sebaiknya tidak menyebut mereka pembohong.
10. Anak Usia Dini Gampang Frustasi
Walau anak-anak suka bergerak dan bersemangat, namun mereka juga mudah frustasi, bosan, dan putus asa jika berhadapan dengan hal yang sulit. Karena itu mereka kerap meninggalkan mainan yang belum dikuasainya, lalu meminta mainan baru.
11. Anak Usia Dini Sulit Fokus Dalam Waktu Lama
Anak usia dini memiliki ketahanan yang rendah untuk fokus dan diam dalam waktu lama. Mereka sulit diajak memperhatikan suatu hal dengan tenang. Perhatiannya cepat teralihkan pada hal lain. Namun jika sudah suka, anak bisa diam dan fokus cukup lama. Ketahanan anak untuk fokus dan konsentrasi umumnya selama 10 menit.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari