tirto.id - Kapten kapal pesiar MV Caledonian Sky, Keith Michael Taylor yang menakhodai kapal yang merusak terumbu karang Raja Ampat ternyata pernah melakukan pelanggaran di perairan Indonesia, dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan.
MV Caledonian Sky kandas pada 4 Maret lalu dan menyebabkan kerusakan terumbu karang di jantung destinasi wisata Raja Ampat, Papua Barat.
"Kaptennya pernah membuat pelanggaran di Kuala Tanjung (Sumatera Utara) di mana dia merapatkan kapal tidak sesuai aturan yang ada," kata Pandjaitan, di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Kamis (16/3/2017), seperti diberitakan Antara.
Namun, dia masih terus mendalami masalah tersebut. Pihaknya, lanjut dia, juga akan menginvestigasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penanganan kerusakan terumbu karang.
Investigasi juga mencakup izin masuk kapal, jalur pelayaran hingga mengapa kapal pesiar berbobot 4.200 GT itu bisa dilepas ke luar perairan Indonesia.
Pandjaitan mengakui, kapal pesiar masuk dengan izin resmi.
"Tapi kita dalami kenapa bisa dilepas karena polisi sudah mengatakan mereka tidak boleh pergi. Sekarang tim ada di sana, saya belum mau bercerita lebih jauh. Kita tunggu laporan mereka," katanya. Pemerintah sudah mengirim tim gabungan ke lokasi. "Kita dapat informasi, tapi ingin kita lengkapi betul," ujarnya.
Menurut Luhut, langkah hukum akan tetap dijalankan pemerintah lantaran ia tak ingin kejadiannya berakhir seperti kasus Montara yang merusak Laut Timor.
Sebelumnya, seperti diberitakan Antara, pemerintah Indonesia bisa menuntut ganti rugi dan menindak tegas kapal pesiar MV Caledonian Sky yang merusak sekitar 1.600 meter persegi terumbu karang di Raja Ampat, Papua, pada 4 Maret 2017 lalu.
Kapal tersebut membawa 102 turis dan 79 anak buah kapal (ABK) sempat mengelilingi kawasan Raja Ampat untuk melihat keanekaragaman burung dan menikmati pementasan seni. Para penumpang kembali ke kapal pada siang hari 4 Maret 2017.
Setelah itu, kapal melanjutkan perjalanan ke Bitung pada pukul 12.41 WIT. Di tengah perjalanan menuju Bitung, MV Caledonian Sky kandas di atas sekumpulan terumbu karang di Raja Ampat.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kapten Keith Michael Taylor mengikuti petunjuk Global Positioning System (GPS) dan radar, tanpa mempertimbangkan faktor gelombang maupun kondisi alam lainnya.
Saat kapal itu kandas, sebuah kapal penarik (tug boat) TB Audreyrob Tanjung Priok tiba di lokasi untuk menariknya, namun awalnya tidak berhasil karena MV Caledonian Sky terlalu berat.
Kapten Taylor terus berupaya untuk menjalankan kapal Caledonian Sky hingga akhirnya berhasil kembali berlayar pada pukul 23.15 WIT pada 4 Maret 2017.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri