Menuju konten utama

Kapolri Minta Pemenang Pilkada Tidak Merayakan Berlebihan

Tito berpesan setiap pasangan calon menerima apapun hasil pilkada.

Kapolri Minta Pemenang Pilkada Tidak Merayakan Berlebihan
Pekerja menyortir dan melipat surat suara untuk Pilkada DKI Jakarta di Gudang Logistik KPU Jakarta Pusat, Selasa (24/1). KPU DKI Jakarta mulai melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara untuk Pilkada 15 Februari 2017 di masing-masing KPU kabupaten/kota yang ditargetkan akan selesai dalam jangka waktu tujuh sampai sepuluh hari ke depan. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/17.

tirto.id - Kapolri Tito Karnavian mengimbau para calon gubernur dan calon wakil gubernur yang berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta tidak membuat perayaan berlebihan. Tito khawatir perayaan berlebihan berpotensi menciptakan kericuhan. "Kami menghimbau paslon yang menang untuk tidak euforia," ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pilkada Serentak 2017 di Jakarta, Selasa (31/01/2017).

Menurut Kapolri pendukung pasangan calon biasanya tidak bisa menerima kekalahan. Tito berpesan setiap pasangan calon menerima apapun hasil pilkada. "Untuk yang kalah, tolong untuk berbesar hati. Kalau tidak terima, tempuh melalui jalur hukum. Jangan melalukan tindakan sendiri," ujar Tito.

Tidak hanya kepada pasangan calon, Kapolri juga meminta pelbagai pihak untuk mendukung jalanannya pilkada dengan bersikap netral. "Kami berharap netralitas tiap pihak. Kepada pemimpin daerah yang memang dipilih partai. Tapi tolong untuk dapat merangkul netralitas," kata Tito.

Tito percaya bahwa Polri dan TNI dapat memegang netralitas dalam pilkada serentak 2017. "Diharapkan aparat penegak hukum, Polri, TNI, netral. Netralitasnya dapat dijaga. Ketika terjadi keterbelahan, hanya TNI dan Polri yang bisa benar-benar menjaga netralitas. Diharapkan bisa bahu-membahu sebagai pilar utama untuk mengamankan pilkada," ujar Tito.

Selain itu Tito meminta kepada pihak media untuk mendinginkan suasana. Bukan malah memanas-manasi situasi. "Kepada teman media, jangan mengorbankan ketertiban untuk exclusive news. Saya mohon untuk meredakan pertikaian," kata Tito.

Berbeda dengan media konvensional, media sosial justru sulit dibendung. Media sosial perlu dikontrol karena mereka cenderung untuk memprovokasi. Rapat Koordinasi Pilkada Serentak 2017 diselenggarakan di Hotel Bidakara pada selasa (31/1) dan dihadiri oleh Mendagri, Menkopolhukam, Kapolri, ketua KPU, ketua DKPP, dan berbagai unsur terkait dari daerah dan pusat.

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Ahda Bayhaqi

tirto.id - Politik
Reporter: Ahda Bayhaqi
Penulis: Ahda Bayhaqi
Editor: Jay Akbar