tirto.id - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mewaspadai pungutan liar (pungli) dan aksi pembegalan terhadap truk-truk dan kendaraan umum yang biasanya melintas pada saat mudik Lebaran 2018 mendatang.
Menurut Tito, jalur dari Aceh sampai Lampung seringkali dipadati oleh preman ataupun petugas yang menagih pungli. Sedangkan jalur di Lampung dan Sumatera Selatan kerap menjadi sasaran pelaku begal.
Hal ini dikatakan Tito ketika mengadakan video conference bersama dengan beberapa kementrian, termasuk Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Selasa (5/6/2018).
“Pungli di jalan angkutan truk oleh preman maupun petugas, baik petugas Dinas Perhubungan daerah maupun dari Polri. Nah ini dari mulai jalur Aceh sampai ke Lampung betul-betul membuat resah. Untuk itu kami semua bekerja agar pungli di jalan ini hilang. Mulai preman, tangkap. Petugas, tangkap. Oknum Polri, Propam tangkap,” tegas Tito.
Masalah pungli memang marak menjelang Lebaran 2018. Di DKI Jakarta misalnya, polisi berhasil mengamankan delapan orang pelaku melakukan pungli di kawasan Thamrin City.
Pelaku menggunakan modus membuat salinan karcis retribusi seharga Rp10 ribu dan tiket parkir seharga Rp30 ribu kemudian dibebankan kepada truk yang lewat ataupun pengguna lahan parkir.
Selain masalah pungli, Tito juga mengingatkan bahwa begal harus segera ditindak dan ditangkap pelakunya sebelum puncak mudik 2018.
Di Lampung, masalah begal memang belum pernah tuntas. Pada tahun 2015, polisi sempat menyebut bahwa dua desa di kawasan Bandar Lampung sebagai tempat aman persembunyian para pelaku begal.
Setiap tahunnya, Lampung Utara memang ramai oleh para pembegal. Pada April 2018 saja, ada setidaknya dua pembegalan yang terjadi. Salah satu pelaku sempat menembak korban begal hingga tewas.
“Lampung, Sumatera Selatan. Tolong Kapolda Lampung, Kapolda Sumatera Selatan, saya minta atensi betul kelompok pelaku begal dibersihkan sekarang,” ujar Tito.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra