tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan, kekacauan berupa penjarahan yang terjadi di Palu dan sekitarnya karena faktor kelaparan. Apabila jaringan listrik di Palu sudah dibenahi, ia memandang kekacauan tersebut bisa dihindari.
Pandangan Tito ini berdasarkan penilaiannya bahwa tidak adanya jaringan listrik menghambat jalur distribusi logistik. Bila logistik berhasil dikirimkan dengan cepat, maka tentu kelaparan tidak terjadi dan penjarahan yang terjadi juga akan berhenti.
"Saya hari ini bertemu di Balikpapan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno, sudah bawa semua kekuatan. Mulai dari Dirut Pertamina, Dirut PLN, Dirut Garuda, Dirut Angkasa Pura, kemudian Dirut untuk Pelindo, pelabuhan, sehingga kita harapkan listrik segera, pelabuhan sudah bisa normal secepat mungkin, listrik bisa normal. Kalau itu semua normal, maka logistik akan masuk, masyarakat akan tenang," tegasnya hari Senin (1/10/2018) di Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta.
Tito mengklaim, dari perbincangannya dengan Rini, Kementerian BUMN telah menyiapkan kapal berkapasitas 400 megawatt. Dengan masuknya kapal ini ke Palu, diharapkan masalah listrik bisa terselesaikan.
"Kalau kapal ini sudah sampai di Palu, maka listrik tidak akan ada masalah karena cukup. Di sana dibutuhkan 110 megawatt dan ini 400 megawatt. Cukup. Tapi kan ada beberapa jaringan listrik yang rusak, ada gardu rusak dan segala macam, sementara dari Dirut PLN mengirim genset sebanyak-banyaknya untuk menghidupkan secara lokal," katanya lagi.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga berharap masyarakat bisa tenang. Ia berjanji bahwa besok kelistrikan sudah berjalan di Palu.
"Kami sudah tata semuanya tetapi ini kan masih baru berapa hari ini masih kaget semuanya. Tenang, besok saya bersama Pak Menkopolhukam [Wiranto] memastikan sesuai perintah Pak Presiden, listrik udah mulai jalan, semuanya fasilitas sudah terdukung ya," janjinya di lokasi yang sama.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo