Menuju konten utama

Kapolri: Cairan H2SO4 yang Disiram ke Novel Tak Berbahaya

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan cairan yang disiramkan pada wajah penyidik KPK Novel Baswedan adalah H2SO4 (asam sulfat) dengan tingkat konsentrat yang tidak pekat sehingga efeknya tidak terlalu berbahaya.

Kapolri: Cairan H2SO4 yang Disiram ke Novel Tak Berbahaya
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyapa wartawan saat akan dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta, Selasa (11/4). Penyidik senior KPK itu diserang dengan air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan Salat Subuh di masjid dekat rumahnya. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/kye/17.

tirto.id -

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan cairan yang disiramkan pada wajah penyidik KPK Novel Baswedan adalah H2SO4 (asam sulfat) dengan tingkat konsentrat yang tidak pekat sehingga efeknya tidak terlalu berbahaya.

"Dari labfor saya mendapat informasi H2SO4,"‎ ujar Tito saat ditemui di Hotel Gedung Joeang 45, Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Meskipun telah mengantongi hasil labfor, mantan Kapolda Metro Jaya ini mengaku cairan ya‎ng disiram kepada Novel tidak berbahaya. Tito menuturkan, cairan yang disiramkan ke wajah lulusan Akpol 1998 itu tidak terlalu pekat sehingga kondisi mukanya tidak hancur. Polisi menduga, tingkat konsentrat cairan yang disiram ke Novel tidak kuat.

"Jadi dia mungkin dalam konsentrasi tidak terlalu pekat," kata Tito.

Tito menambahkan, dirinya telah melakukan pengarahan khusus kepada tim khusus pemburu pelaku penyerangan Novel. Mereka pun sudah mengetahui langkah-langkah untuk mendalami perkara ini. Di sisi lain, mantan Kadensus 88 itu berharap Novel bisa segera sembuh.

"Kita tentunya mendoakan semoga saudara Novel Baswedan cepat sembuh seperti sediakala dan dari kepolisian berusaha mengungkap bersama kasus ini," kata Tito.

Sementara itu, ‎di tempat terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan menegaskan, kepolisian tengah melakukan pendalaman terkait kasus Novel.

"Kita sekarang sedang melakukan olah TKP, melakukan penyelidikan, pemeriksaan saksi, dan barang bukti," ujar Iriawan saat memberikan sambutan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Iriawan mengaku, dirinya pun sudah berbicara langsung dengan Novel di Rumah Sakit JEC, Menteng, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Mantan Kapolda Jabar ini mengaku dirinya telah meminta Dirkrimum Kombes Pol Rudy Heriyanto serta Kapolres Utara Kombes Pol Dwiyono untuk mendalami perkara tersebut.

Saat ini, pihak kepolisian tengah mengumpulkan segala keterangan dari saksi. Iriawan pun meminta para personel untuk segera bergerak untuk kepentingan publik.

"Segera ungkap, masyarakat menunggu. Jangan sampai blunder terlalu lama kita mengungkap ini. Mudah-mudahan secara cepat kita bisa ungkap siapa pelaku dan di balik ini," kata Iriawan.

"Tentu ada motif, ada pelaku di lapangan yang menyiram tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri,"‎ lanjut Iriawan.

Dalam pemberitaan sebelumnya, penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya, seusai salat subuh berjamaah, Selasa (11/4/2017). Air keras itu mengenai salah satu mata Novel.

Novel lalu dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading lalu dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center (JEC) untuk mendapatkan perawatan intensif, dan kemudian pada hari ini ia diterbangkan ke Singapura.

Hingga saat ini polisi masih mencari dua pelaku penyerangan Novel yang ditengarai berboncengan dan memakai helm. Polisi mendapatkan barang bukti berupa cangkir sebagai wadah untuk menyimpan air keras dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca juga artikel terkait NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri