Menuju konten utama

Kapitra Ampera Nilai Reuni Akbar 212 Keluar dari Konteks Keislaman

Kapitra menilai reuni akbar 212 tak lebih dari merayakan kejahatan orang lain yang sedang menjalani proses hukuman.

Kapitra Ampera Nilai Reuni Akbar 212 Keluar dari Konteks Keislaman
Ribuan umat Islam mengikuti Reuni Alumni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu (2/12/2017). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Anggota Forum Silaturahmi Aktivis 212, Kapitra Ampera mengatakan ada kejanggalan Reuni Akbar Mujahid 212. Menurut dia banyak hal yang keluar dari konteks keislaman. Ia menjelaskan alasan keberatannya terhadap aksi tersebut.

“Bagi kami bahwa Reuni 212 itu tidak lebih daripada merayakan kejahatan orang lain yang sedang menjalani hukuman atas perbuatannya,” kata dia di Polda Metro Jaya, Rabu (28/11/2018).

Ia berpendapat kegiatan tersebut terlalu kejam sebab seolah-olah Islam itu penuh dengan ajaran dendam dan amarah.

“Bagaimana perasaan keluarga [inti dan kerabat] orang tersebut bahwa setiap tahun kejahatan bapaknya atau saudaranya itu dirayakan?” ucap Kapitra.

“Bukankah Islam mengajarkan agar menjadi pemaaf dan mengajak kebaikan serta meninggalkan orang-orang yang dungu?” tambah dia.

Selain itu, ketika Aksi Bela Islam 212 dua tahun lalu, lanjut Kapitra, tidak pernah ada kesepakatan para peserta aksi akan mendukung Prabowo-Sandiaga. Sebab, massa reuni nanti, tambah dia, tidak hanya berisikan pendukung capres-cawapres nomor urut 02 itu.

“Peserta Aksi 212 itu juga ada kelompok-kelompok yang tidak mendukung Prabowo-Sandiaga. Saya sendiri tidak akan pernah mendukung mereka,” tegas Kapitra.

Selanjutnya, panitia pelaksana reuni mayoritas berisikan tim sukses Prabowo-Sandiaga, ia menilai ada kampanye terselubung dalam acara yang akan diselenggarakan di Monas nanti.

“Meskipun Prabowo-Sandiaga tidak hadir, tetap saja masyarakat melihat bahwa itu sudah memihak,” ucap Kapitra.

Menurutnya, kegiatan bertajuk Aksi 212 itu seharusnya sudah berakhir sebab Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah mengikuti proses hukum. Namun, kegiatan reuni tersebut masih diselenggarakan setiap tahun dan malah menjadi budaya.

“Seharusnya aksi itu sudah berakhir, tapi ini terus dijadikan budaya,” ucap Kapitra.

Dengan adanya kegiatan reuni itu, Kapitra dan jajarannya hendak membuat aksi tandingan yang akan diselenggarakan di Monas sejak Sabtu (1/12/2018) pukul 19.00 hingga Minggu (2/12/2018), pukul 15.00 WIB. Massa diperkirakan berjumlah dua hingga empat juta orang.

“Kami sudah mengajukan surat kepada melalui Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya akan mengadakan aksi yang sama. Aksi kontemplasi 212 dan pencerahan anak bangsa, diselenggarakan di tempat yang sama pada waktu yang sama,” kata dia.

Baca juga artikel terkait REUNI 212 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dipna Videlia Putsanra