tirto.id - Menyapih anak saat menyusui membutuhkan proses yang dilakukan secara bertahap sampai anak-anak benar-benar berhenti menyusu ASI.
Umumnya menyapih anak dari ASI dilakukan saat anak memasuki usia 2 tahun atau lebih.
Meski demkian, masih banyak pertanyaan tentang penyapihan, seperti kapan waktu yang tepat? Apakah penyapihan akan membuat anak kesal? Bagaimana ibu bisa menghindari pembengkakan payudara? Serta beberapa pertanyaan lainnya.
Unicef dan WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama setelah kelahiran dan pemberian ASI dalam kombinasi dengan makanan padat sampai setidaknya usia 1 tahun.
Menyusui dianjurkan selama ibu dan bayi ingin melanjutkannya.
Waktu Tepat Menyapih Anak
Kapan mulai menyapih anak adalah keputusan pribadi. Seringkali paling mudah untuk mulai menyapih ketika bayi memulai prosesnya.
Dikutip laman Mayo Clinic, perubahan pola menyusui yang mengarah pada penyapihan seringkali dimulai secara alami pada usia 6 bulan, ketika makanan padat biasanya diperkenalkan.
Beberapa anak mulai mencari bentuk nutrisi dan kenyamanan lain pada sekitar usia 1 tahun. Pada usia ini, anak-anak biasanya makan berbagai makanan padat dan dapat minum dari cangkir.
Anak-anak lain ada juga yang memulai penyapihan sampai mereka berusia balita, ketika mereka kurang bersedia untuk duduk diam selama menyusui.
Ibu perlu memutuskan kapan harus memulai proses penyapihan sendiri. Ini mungkin lebih sulit daripada mengikuti kemauan anak, tetapi dapat dilakukan dengan perhatian dan kepekaan yang ekstra.
Kapan pun Anda mulai menyapih bayi ASI, fokuslah pada kebutuhan anak dan juga kebutuhan Anda sendiri.
Jangan pernah membandingkan situasi Anda dengan ibu yabf lain, dan pertimbangkan untuk memikirkan kembali tenggat waktu yang mungkin telah ditetapkan untuk menyapih saat Anda hamil atau saat bayi baru lahir.
Cara Menyapih Anak dengan Cinta
Berikutnya strategi umum yang bisa dilakukan ketika ingin mulai menyapih bayi dari ASI seperti dilansir laman Illi Breastfeeding: ini bekerja paling baik untuk menyusui siang hari.
1. Menyusui anak ketika dia meminta, dan tidak menawarkan ketika dia tidak meminta. Teknik sederhana yang dikenal sebagai “jangan menawarkan, jangan menolak” ini dapat membantu mempercepat proses penyapihan bila digunakan dengan metode lain.
2. Ubah rutinitas harian. Alih-alih pulang ke rumah setelah menjemputnya dari tempat penitipan anak, pergilah supermarket atau ke tempat lain. Cobalah untuk menghindari "kursi menyusui" atau tempat lain di rumah yang biasa jadi lokasi menyusui sebanyak mungkin pada waktu-waktu anak akan menyusui.
3. Jika memungkinkan, cari bantuan dari suami atau keluarga. Jika anak biasanya menyusui saat bangun tidur, cobalah bangun sebelumnya dan minta suami atau orang lain melakukan rutinitas pagi.
4. Cari alternatif lain dari menyusui. Cobalah menawarkan makanan ringan atau minuman pada saat tiba waktunya anak minum ASI. Bawa dia ke tempat favoritnya pada waktu menyusui. Pengalih perhatian lainnya bisa dicoba dengan membaca, bersepeda, berkunjung ke rumah teman, mainan baru, jalan-jalan/bernyanyi dengan anak.
5. Persingkat durasi menyusui. Bertahukan ke anak bahwa dia akan selesai ketika Anda selesai menyanyikan lagu tertentu, atau menghitung sampai 20 dapat membantu transisi penyapihan. Namun, jjika anak tidak memahami konsep menunggu atau waktu, ini mungkin tidak membantu.
Tips Menyapih saat Waktu Tidur
- Jika anak itu tidur dengan Anda, pertimbangkan untuk memindahkannya ke tempat tidurnya sendiri atau ke tempat tidur dengan saudara yang lebih tua.
- Namun, jika anak menolak, ia mungkin akan meminta meningkatkan pemberian ASI untuk menjaga rasa kedekatannya dengan Anda.
- Mengizinkan anggota keluarga lain membantu dengan mengambil alih rutinitas waktu tidur.
- Menawarkan minuman atau makanan ringan jika anak tampak lapar atau haus.
- Menawarkan pelukan, pelukan dan musik untuk menggantikan menyusui di malam hari atau untuk tidur siang.
Editor: Yantina Debora