tirto.id - Jumat Legi jatuh pada tanggal 5 Januari 2024. Apa saja tradisi yang selama ini sudah berjalan di tengah masyarakat?
Kalender Jawa atau penanggalan Jawa dibagi berdasarkan siklus pekan (pancawara) dan siklus mingguan (saptawara).
Menurut siklus pekan (pancawara), terdapat 5 pasaran hari, yakni Kliwon (Kasih), Legi (Manis), Pahing (Jenar), Pon (Palguna), dan Wage (Cemengan).
Sedangkan siklus mingguan (saptawara) terdiri dari Ngahad (Dite), Senen (Soma), Selasa (Anggara), Rebo (Buda), Kemis (Respati), Jemuwah (Sukra), dan Setu (Tumpak).
Bulan Januari 2024 akan berlangsung selama 31 hari. Jumat Legi nantinya bakal terjadi sekali saja, yaitu pada tanggal 5.
Setelahnya, pasaran hari Jumat bulan Januari 2024 dilanjutkan Jumat Pon (12 Januari), Jumat Kliwon (19 Januari), dan Jumat Pahing (26 Januari).
Tradisi Jumat Legi
Beberapa tradisi selama ini sudah berkembang di tengah masyarakat ketika datang hari Jumat Legi.
Di antara ibadah yang kerap dilakukan ialah kegiatan tahlil, membaca surah Yasin, ziarah kubur ke makam ulama, khotmil Quran (menghatam Al Quran), serta membaca sholawat bersama-sama.
Ada pula yang memaknai dengan cara menyantuni anak-anak yatim secara pribadi maupun organisasi.
Mengutip salah satu hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim (kedudukannya) di dalam surga seperti ini,".
Beliau mengisyaratkan dengan (kedua jarinya yaitu) telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya (HR. Imam Al-Bukhari).
Menurut Ibnu Batthal dalam kitab Fathul Bari, orang yang mau mengurusi anak yatim nantinya mendapatkan kedudukan tertinggi di akhirat, yaitu bersama Rasulullah SAW.
Zulkarnain lewat jurnal "Tradisi Slametan Jumat Legi Upaya Mempertahankan Solidaritas Sosial Masyarakat Desa" tahun 2013 menuliskan, salah satu ritual lainnya adalah berupa Slametan Jumat Legi.
Hal ini dimaknai sebagai malam keramat atau sakral. Jumat Legi menjadi waktu terbaik untuk menggambarkan sumber kekuatan dalam mengirim doa kepada arwah, keluarga, hingga tokoh masyarakat yang sudah meninggal.
Slametan Jumat Legi kerap dipakai sebagai alat komunikasi sosial. Lewat kegiatan ini, nantinya terjadi interaksi antar individu atau warga dan semakin mempererat hubungan sosial.
Prosesi malam Jumat Legi biasanya juga dilakukan di klenteng Mbah Ratu (Sam Poo Tay Djien), Surabaya. Mereka memulai dengan pembacaan pujian-pujian.
Umat Tri Dharma menilai Cheng Ho sebagai dewa utama di dalam klenteng Mbah Ratu. Acara lalu ditutup melalui pembacaan doa dengan harapan keselamatan serta kemakmuran hingga di akhiri ramah-tamah (makan-makan bersama) seluruh umat Tri dharma.
Nurul Fauziah Abror lewat "Makna tradisi malam Jumat Legi bagi masyarakat di Klenteng Sam Poo Tay Djien Surabaya", ia menyampaikan tradisi ritual malam Jumat Legi tersebut dilakukan dengan tujuan menyambung tali persaudaraan antar sesama dan antar umat beragama.
Doa-doa yang dipanjatkan kepada para dewa merupakan ekspresi religius dalam menggapai perdamaian, kerukunan dan toleransi.
Misa tirakatan Jumat Legi juga dilakukan umat Katolik. Gua-gua Maria biasanya selalu ramai dikunjungi peziarah. Jumat Legi dipercaya menjadi hari yang baik untuk fokus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Misa tirakatan malam Jumat Legi ini bersifat terbuka bagi siapa saja, baik untuk umat Katolik maupun non-Katolik.
Kalender Jawa Januari 2024
Berikut adalah kalender Jawa selama bulan Januari 2024 yang sudah dikonversi dalam bentuk kalender Masehi, Jawa, Pasaran, dan wuku:
- 1 Januari 2024: 19 Jumadilakhir 1957: Senin Pahing: Wukir
- 2 Januari 2024: 20 Jumadilakhir 1957: Selasa Pon: Wukir
- 3 Januari 2024: 21 Jumadilakhir 1957: Rabu Wage: Wukir
- 4 Januari 2024: 22 Jumadilakhir 1957: Kamis Kliwon: Wukir
- 5 Januari 2024: 23 Jumadilakhir 1957: Jumat Legi: Wukir
- 6 Januari 2024: 24 Jumadilakhir 1957: Sabtu Pahing: Wukir
- 7 Januari 2024: 25 Jumadilakhir 1957: Minggu Pon: Kurantil
- 8 Januari 2024: 26 Jumadilakhir 1957: Senin Wage: Kurantil
- 9 Januari 2024: 27 Jumadilakhir 1957: Selasa Kliwon: Kurantil
- 10 Januari 2024: 28 Jumadilakhir 1957: Hari Rabu Legi: Kurantil
- 11 Januari 2024: 29 Jumadilakhir 1957: Hari Kamis Pahing: Kurantil
- 12 Januari 2024: 30 Jumadilakhir 1957: Jumat Pon: Kurantil
- 13 Januari 2024: 1 Rejeb 1957: Sabtu Wage: Kurantil
- 14 Januari 2024: 2 Rejeb 1957: Minggu Kliwon: Tolu
- 15 Januari 2024: 3 Rejeb 1957: Senin Legi: Tolu
- 16 Januari 2024: 4 Rejeb 1957: Selasa Pahing: Tolu
- 17 Januari 2024: 5 Rejeb 1957: Rabu Pon: Tolu
- 18 Januari 2024: 6 Rejeb 1957: Kamis Wage: Tolu
- 19 Januari 2024: 7 Rejeb 1957: Jumat Kliwon: Tolu
- 20 Januari 2024: 8 Rejeb 1957: Sabtu Legi: Tolu
- 21 Januari 2024: 9 Rejeb 1957: Minggu Pahing: Gumbreg
- 22 Januari 2024: 10 Rejeb 1957: Senin Pon: Gumbreg
- 23 Januari 2024: 11 Rejeb 1957: Selasa Wage: Gumbreg
- 24 Januari 2024: 12 Rejeb 1957: Rabu Kliwon: Gumbreg
- 25 Januari 2024: 13 Rejeb 1957: Kamis Legi: Gumbreg
- 26 Januari 2024: 14 Rejeb 1957: Jumat Pahing: Gumbreg
- 27 Januari 2024: 15 Rejeb 1957: Sabtu Pon: Gumbreg
- 28 Januari 2024: 16 Rejeb 1957: Minggu Wage: Warig Alit
- 29 Januari 2024: 17 Rejeb 1957: Senin Kliwon: Warig Alit
- 30 Januari 2024: 18 Rejeb 1957: Selasa Legi: Warig Alit
- 31 Januari 2024: 19 Rejeb 1957: Rabu Pahing: Warig Alit