tirto.id - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) di beberapa daerah sudah mulai dibuka pada awal Juni 2022. Sedangkan sebagian daerah lainnya baru akan menyelenggarakan PPDB untuk jenjang SD pada pertengahan Juni hingga akhir Juli 2022.
Tak sedikit orang tua yang memiliki anak usia 6 tahun bimbang apakah anaknya sudah siap masuk SD. Namun, tak sedikit pula orang tua yang memiliki anak usia di bawah 6 tahun justru sudah yakin dan mantap untuk memasukkan anaknya ke jenjang SD karena dianggap sudah bisa membaca, menulis dan berhitung.
Sering kali, orang tua yang berfikir bahwa jika anak mereka sudah bisa lancar membaca dan menulis maka anak siap untuk masuk Sekolah Dasar. Namun, anggapan tersebut ternyata tak sepenuhnya benar. Sebab, tak hanya kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang menjadi indikator kesiapan anak untuk masuk Sekolah Dasar.
Lantas bagaimana Anda bisa tahu bahwa anak sudah siap untuk masuk Sekolah Dasar?
Dilansir dari laman Learning Potential, kesiapan anak untuk masuk Sekolah Dasar adalah tentang perkembangan anak secara menyeluruh, baik itu keterampilan sosial dan emosional, keterampilan fisik, keterampilan komunikasi, dan keterampilan kognitif mereka.
Anak-anak tidak dapat berkembang di sekolah jika mereka belum mengembangkan keterampilan untuk mengelola hal-hal seperti bergaul dengan anak-anak lain, mengikuti instruksi, dan mengomunikasikan kebutuhan mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mulai sekolah ketika secara perkembangan siap untuk belajar cenderung berprestasi lebih baik di sekolah – dan hal itu menyiapkan mereka untuk kesuksesan lebih lanjut di kemudian hari.
Berikut hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan untuk melihat lebih detail apakah anak Anda sudah siap untuk masuk Sekolah Dasar atau belum.
1. Keterampilan sosial
Keterampilan sosial adalah saat anak sudah mampu bergaul dengan anak lain, menunjukkan sopan santun dasar, menegaskan diri, dan mampu bermain secara mandiri maupun dengan anak lain.
2. Kematangan emosi
Kematangan emosi adalah saat anak mampu mengelola emosinya, seperti fokus pada tugas, mengikuti arahan dan instruksi dari guru, mengatasi tekanan lingkungan sekolah yang baru, dan memahami peraturan.
3. Kemampuan bahasa
Kemampuan bahasa adalah saat anak mampu berbicara dan mendengarkan orang dewasa atau anak-anak lain, berbicara dengan jelas, mengkomunikasikan kebutuhan, memahami cerita, serta mulai mengidentifikasi beberapa huruf dan suara.
4. Kemampuan kognitif
Kemampuan kognitif adalah saat anak mulai mampu memahami angka dasar, keterampilan berpikir dasar, mampu menunggu dan bergiliran.
Sedangkan dilansir dari laman IDAI, kemampuan kognitif yang dibutuhkan untuk seorang anak untuk siap di sekolah dasar di antaranya kemampuan menjelaskan persamaan dan perbedaan suatu benda, dapat mengelompokan benda sesuai dengan klasifikasi sederhana, menyelesaikan puzzle sederhan (5 sampai 6 keping), dapat memahami pola berurutan dari deret bentuk atau warna, mengenal bentuk dan warna, mengetahui konsep waktu seperti hari, bulan dan tahun.
5. Kesehatan fisik dan koordinasi
Kesehatan fisik dan koordinasi adalah kesehatan dasar, keterampilan motorik halus (seperti mampu menggenggam pensil dan membalik halaman buku) dan koordinasi fisik (mampu berlari, melompat, memanjat, dan bermain bola).
6. Kemandirian
Kemandirian adalah keterampilan dasar anak untuk mengatur kebutuhannya tanpa pengawasan orang dewasa, seperti ke toilet, berpakaian, membuka kotak makan siang, dan mengatur barang bawaannya.
Jika Anda tidak yakin apakah anak Anda siap untuk memulai sekolah besar, bicarakan dengan guru prasekolah/TK atau pendidik anak usia dini anak Anda – biasanya mereka akan dapat membantu Anda menilai perkembangan dan kesiapan anak Anda untuk sekolah.
Editor: Iswara N Raditya
