Menuju konten utama

Kantor Novanto di Kuningan Sering Digunakan untuk Aktivitas Politik

Sebuah Kantor di lantai 27 A Menara Imperium sering digunakan untuk aktivitas politik jelang pemilihan umum.

Kantor Novanto di Kuningan Sering Digunakan untuk Aktivitas Politik
Tersangka kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto berada di mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/1/2018). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Terdakwa pada kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP Setya Novanto terungkap pernah memiliki sebuah unit kantor di Menara Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan. Kantor itu sering digunakan untuk aktivitas politik jelang pemilihan umum.

Menurut Direktur Utama PT Inti Anugerah Utama Kapitalindo Hariansyah, kantor yang sempat dimiliki Novanto berada di lantai 27 A Menara Imperium. Kantor milik Novanto itu disebutnya selalu sepi, sehingga Hariansyah memutuskan untuk membelinya pada 2014 silam.

"Tahu milik Novanto sudah lama sekali. Waktu jaman pemilu saya melihat di sana banyak kegiatan," ujar Hariansyah di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi pada PN Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).

Kantor yang sempat dimiliki Novanto akhirnya dibeli karena Hariansyah butuh tambahan unit untuk penyewa ruangan. Sebelum membeli kantor milik Novanto, Hariansyah sudah memiliki unit di Lantai 27 blok B-D Menara Imperium.

Hariansyah mengaku sudah mengincar kantor milik Novanto sejak 1999. Namun, ia mengaku hanya sempat bertemu Novanto sekali, saat menyerahkan akta jual-beli kantor dengan notaris.

"Waktu (penyerahan) akta jual-beli diberikan dua cek, dicairkan ke siapa saya ga tahu. Dalam rekening bank saya cek itu sudah cair keduanya. Cek diberikan ke Pak Novanto," ujar Hariansyah.

Pada kesempatan yang sama, Novanto menjelaskan bahwa dirinya menang merupakan salah satu pendiri PT Mondialindo yang pernah memiliki kantor di Menara Imperium. Namun, perusahaan itu disebutnya sudah dijual ke pihak lain sejak 2003.

"Betul, tapi perlu saya sampaikan bahwa di tahun 2003 itu sudah kami jual ke Pak Heru dan pak Deniarto yang juga di PT Mondialindo," tutur Novanto.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora