tirto.id - Daging seringkali dianggap sebagai sumber protein. Tidak jarang, seseorang mengkonsumsi daging kambing, sapi, maupun ikan sebagai sumber proteinnya.
Kendati begitu, tidak semua jenis daging memiliki dampak baik bagi kesehatan tubuh. Contohnya saja, daging merah yang sering dianggap sebagai awal mula dari penyebab kandasnya kesehatan seseorang.
Berbeda halnya dengan daging putih yang dianggap sebagai sumber protein baik bagi tubuh. Lantas, apa saja yang termasuk daging merah, daging putih, dan bagaimana kandungan gizinya?
Daging merah yang dimaksud adalah daging dari binatang sapi, kambing, kerbau, kuda, babi, sementara yang termasuk daging putih adalah ikan, daging ayam, dan daging unggas lainnya. Warna daging ditentukan oleh kadar pigmen myoglobin dalam daging.
Myoglobin adalah sejenis protein dalam darah yang berperan dalam mengikat oksigen dan mengangkutnya ke seluruh tubuh. Semakin banyak kandungan myoglobin dalam darah, akan menyebabkan daging binatang semakin merah.
Oleh karena itu, bila dilihat berdasarkan warnanya daging sapi memiliki warna merah yang lebih pekat daripada daging kambing atau babi.
Kandungan Gizi Daging Kambing, Sapi dan Ikan
Warna merah yang pekat di daging sapi disebabkan karena adanya kandungan myoglobin yang tinggi dibanding daging lainnya. Pasalnya, sebagian besar daging sapi mengandung sekitar delapan miligram myoglobin per gram daging daripada jenis daging lain.
Sementara, daging kambing rata-rata hanya memiliki sebanyak enam miligram myoglobin. Sedangkan daging putih yang berasal dari unggas seperti daging ayam atau burung mengandung satu sampai tiga miligram myoglobin.
Sebuah molekul myoglobin terdiri dari sebuah molekul protein globin dan gugus heme. Struktur dasar heme terdiri dari empat satuan pirol yang terhubung menjadi cincin porfirin dengan atom N-nya terikat dengan atom Fe (zat besi), sehingga semakin tinggi kandungan myoglobin selalu diikuti oleh tingginya kadar Fe.
Nick Amavisca, Profesor dari Sacramento State University yang menyatakan bahwa daging putih, seperti ikan, daging ayam, bebek, burung, dan unggas lainnya mempunyai kandungan lemak dan lemak jenuh lebih rendah, serta lebih sedikit kalori dibanding daging yang berasal dari sapi, domba, dan babi.
Hal ini yang menyebabkan daging putih lebih ramah kolesterol untuk tubuh manusia.
Kekurangan dan Kelebihan Daging Kambing, Sapi, Ikan
Unsur Fe atau zat besi pada daging sapi bermanfaat sebagai katalisator yang mampu mempercepat laju oksidasi pada daging. Hal ini terkait langsung dalam manfaat penting daging merah dalam menjaga tubuh dari kekurangan darah merah atau anemia.
Risiko konsumsi daging merah menurut Galit Moshe dalam penelitiannya mengenai Anemia and iron deficiency in children: association with red meat and poultry consumption dalam Journal of Pediatric Gastroenterological Nutrition yang diterbitkan 2013 menemukan beberapa temuan antara lain soal minimnya konsumsi daging merah justru bisa berimbas bagi kesehatan seseorang.
"Pergeseran konsumsi daging, yang mengakibatkan konsumsi daging merah menurun dan konsumsi unggas yang lebih tinggi di negara maju dapat meningkatkan risiko masyarakat kekurangan zat besi," kata Moshe.
Sementara itu, berikut ini merupakan risiko konsumsi daging merah:
- Kanker kolon 12-17 persen (konsumsi daging merah per hari)
- Kanker kolon signifikan sebesar 49 persen (konsumsi daging olahan 25 gram per hari)
Daging putih, seperti ikan, daging ayam, bebek, burung, dan unggas lainnya mempunyai kandungan lemak dan lemak jenuh lebih rendah, serta lebih sedikit kalori dibanding daging yang berasal dari sapi, domba, dan babi. Hal ini yang menyebabkan daging putih lebih ramah kolesterol untuk tubuh manusia.
“Peningkatan kolesterol tubuh dapat berpotensi mengakibatkan penyakit jantung,” tambah Nick Amavisca. Namun, karakter kandungan daging putih yang mempunyai kadar myoglobin yang rendah justru menjadi kelemahan jenis daging ini.
Padahal, kandungan myoglobin penting dalam pemenuhan zat besi dan pengangkutan oksigen dalam darah.
Sehingga seorang vegetarian atau seorang yang hanya makan daging putih perlu berhati-hati dalam mengatur makanannya. Hal ini penting agar tubuh mendapat nutrisi dalam jumlah yang cukup, terutama zat besi.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Maria Ulfa