Impor Daging Sapi Indonesia Tertinggi pada 2022

tirto.id - Isu pangan menjadi salah satu tema bahasan pada debat calon wakil presiden (cawapres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Minggu (22/1/2024). Pada ronde ke-4 debat resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut, saling sahut mengenai isu impor bahan pangan sempat terjadi antara cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dengan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

Mulanya, Mahfud menyoroti tingginya impor pangan yang dilakukan pemerintah sampai saat ini. Padahal, Presiden Joko Widodo sempat mengatakan tidak akan melakukan impor untuk sejumlah bahan makanan.

Dalam pertanyaannya, Mahfud menyoroti sejumlah bahan pangan yang terdata masih diimpor pemerintah Indonesia sampai saat ini. “Sekarang faktanya per hari ini, catatan datanya harus dibaca impor kedelai 2 juta ton, susu 280 juta ton, gula pasir 4 juta ton, beras 2,8 (juta) ton, daging sapi 160 juta ton,” kata Mahfud saat debat di JCC, Senayan, Jakarta, Ahad lalu.

Soal impor beras, Tirto sudah merangkum datanya. Tercatat impor beras pada tahun 2023 mencapai 3,06 juta ton dan angka ini adalah yang terbesar antara 2019-2023.

Selain beras, komoditas pangan lain yang disebut Mahfud juga diketahui masih menunjukkan angka kenaikan, meski angkanya tidak persis seperti yang disebut Mahfud.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 hingga 2022, impor daging sejenis lembu (termasuk daging sapi) pada tahun 2022 mencatatkan angka berat bersih 225.650 ton. Angka ini naik sekitar 6,7 persen dibanding tahun 2021 saat angkanya sebesar 211.429 ton. Angka impor yang tercatat di BPS ini juga menjadi yang tertinggi antara tahun 2018-2022.

Melihat nilai impornya, impor daging sejenis lembu mencatatkan 861,58 juta dolar AS atau sekitar Rp13,5 triliun. Angka ini juga naik dibanding tahun 2021 saat nilai impornya 785,15 juta dolar AS.

Angka impor daging sapi pada tahun 2023 belum dipublikasikan di BPS.

Melihat negara asalnya, dua negara importir utama daging sapi ke Indonesia adalah India dan Australia. Tahun 2022 impor daging dari dua negara tersebut mencapai sekitar 105 ribu ton dan 77 ribu ton. Kontribusi dari dua negara ini mencapai 81 persen impor daging sapi ke Tanah Air.