Menuju konten utama

Kanan Kiri Oke Yusuf Mansur dalam Arus Pilpres 2019

Apa alasan Yusuf Mansur memilih bebas melintas di antara dua kubu yang akan bersaing di Pilpres 2019 nanti?

Kanan Kiri Oke Yusuf Mansur dalam Arus Pilpres 2019
Yusuf Mansur saat berceramah di Tabligh Akbar Isra Mi'raj Majelis Rasulullah di Masjid Istiqlal, Jakarta, tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Yusuf Mansur tiba-tiba saja jadi salah satu sosok yang diperbincangkan dalam wacana perebutan kekuasaan Pilpres 2019. Usai bertandang ke kediaman Ma'ruf Amin di Koja Jakarta Utara pada Kamis (30/8), nama Yusuf langsung diklaim Ma'ruf sebagai bagian dari tim pemenangannya. Tapi cuma berselang sehari kemudian, keterangan Ma’ruf berubah. Ma’ruf mengatakan Yusuf Mansur tak masuk dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, akan tetapi bergerak di luar itu.

"Dia menganggap saya gurunya. karena saya gurunya, jadi mau ikut saya itu. Ya ikut saja, tidak harus punya posisi kan. Tidak masuk [struktur tim kampanye]," kata Ma'ruf saat berkunjung ke Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat 30 Agustus 2018.

Ketidakjelasan informasi soal posisi politik Yusuf juga datang dari dirinya sendiri. Saat berkunjung ke kediaman Ma’ruf, dia mengatakan tujuan kedatangannya untuk membahas terkait tim sukses. Seorang wartawan Detik.com langsung menjahit ucapan Yusuf Mansur itu menjadi berita dengan judul, "Temui Ma'ruf Amin, Yusuf Mansur Ngaku Bahas Timses".

Melalui reporter Tirto, Yusuf berusaha meluruskan berita itu. Dia mengaku hanya menjawab pertanyaan wartawan itu sekenanya saja.

“Saya kan orangnya suka hereuy, bercanda, kan ditanya, ‘Pak Ustad ada urusan apa ke mari?’ bercanda nih saya bilang jadi Timses sambil ketawa ngakak. Enggak ngerti kalau itu jadi berita,” ujar Yusuf kepada reporter Tirto, Kamis 30 Agustus 2018.

Yusuf Mansur menegaskan tak ada satupun obrolan terkait TKN dengan Ma’ruf. Topik perbincangan Ma’ruf dengan Yusuf hanya seputar bisnis.

Memang Yusuf memiliki bisnis baru yakni PT Paytren Asset Management (PAM) yang ia daftarkan sebagai Manajemen Investasi Syariah (MIS) ke OJK. Dalam proses legalisasi, PT PAM harus memiliki pengawas syariah yang diambil dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI). Langkah legalisasi itu jadi mulus di tangan Ma'ruf yang saat itu menjadi Ketua MUI.

“Saya laporan ke beliau [Ma'ruf]. Menggalakkan fintech, cashless society, e-commers, market place, dan menyentuh UMKM,” tuturnya.

Melintas ke Seberang

Namun hari ini, Yusuf Mansur bertemu dengan kubu yang berlawanan dengan Jokowi-Ma’ruf. Dia salat Jumat bersama Cawapres 2019, Sandiaga Salahudin Uno di Masjid At Taqwa, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan. Usai pertemuan itu, Yusuf Mansur mengganggap bahwa dirinya selama ini seolah menjadi adik Sandiaga. Maka dari itu hubungan keduanya terasa dekat.

Selain dengan Sandiaga, Yusuf Mansur memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto. Dia pernah ke kediaman Prabowo Subianto, saat Partai Gerindra dan PKS berunding untuk menentukan bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur penantang Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Beberapa jam setelahnya, ditentukan yang bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 ialah Anies Baswedan-Sandiaga.

Tapi hingga kini Yusuf Mansur mengaku, belum ada satupun ajakan bergabung dalam tim sukses, baik dari kubu Jokowi-Ma’ruf maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Soal pilihan politik di Pilpres 2019, Yusuf mengaku belum memutuskan apakah akan mendukung Jokowi-Ma’ruf atau Prabowo-Sandiaga. Dia hanya berharap Pilpres 2019 berlangsung damai tanpa saling mencaci dan bermusuhan.

“Saya masih di jalan tengah. Saya ngademin kanan, ngademin kiri,” tuturnya.

Saat ditanya bagaimana jika salah satu kubu merangkulnya menjadi bagian dari tim sukses, Yusuf Mansur kebingungan. “Enggak paham. Ya enggak paham mesti gimana,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Dieqy Hasbi Widhana