Menuju konten utama

Kalimat Terakhir Kim Jong-nam Sebelum Tewas

Kim Jong-nam sempat mengucapkan kalimat terakhir sebelum akhirnya tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit. Nyawanya tak tertolong akibat racun yang dipercikkan dua orang tak dikenal.

Kalimat Terakhir Kim Jong-nam Sebelum Tewas
Saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam. Foto/AP/Shizuo Kambayashi

tirto.id - Kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang dibunuh di Malaysia, Kim Jong-nam, sempat menyampaikan kata-kata terakhir sebelum tumbang akibat racun yang disemprotkan dua perempuan di terminal keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur. "Sakit sekali, sakit sekali, saya disemprot cairan," demikian keluhan Jong-nam, yang menjadi kalimat terakhirnya.

Kim Jong-nam sempat berjalan sejauh 15 meter menuju meja resepsionis bandara setelah diracun di lantai empat dekat aula keberangkatan bandara itu, demikian yang dilaporkan media Malaysia, China Press.

Mengutip sumber-sumber kepolisian, media itu melaporkan bahwa ekspresi wajah Jong-nam seperti kesakitan sekali saat mengucapkan kalimat terakhirnya itu dalam Bahasa Inggris. Setelah mengucapkan kalimat itu, dia hanya bisa mengerang.

Petugas bandara kemudian mencegat polisi untuk membantunya membawa pria Korea Utara itu ke klinik bandara di lantai tiga.

Namun saat itu Kim sudah kehilangan kesadaran dan dokter di klinik itu menyadari keadaan sudah terlalu serius sehingga harus segera dibawa ke Rumah Sakit Putrajaya. Terlambat, Jong-nam meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit itu, demikian seperti diberitakan Antara, Jumat (17/2/2017).

Dia pernah dipandang sebagai pewaris tetapi diabaikan setelah upayanya yang memalukan untuk memasuki Jepang dengan paspor palsu pada 2001. Namun, setelah tidak terpilih sebagai pewaris, Jong-Nam hidup di pengungsian, terutama di wilayah Makau, Cina.

Sebelum ini, sempat terjadi percobaan pembunuhan terhadap Kim Jong-nam dalam peristiwa tabrak lari pada 2012 di Cina. Jong-nam pun kemudian memohon pengampunan kepada Kim Jong-un untuk membebaskan nyawanya.

"Ada satu upaya pembunuhan pada 2012, dan Jong-Nam pada April 2012 mengirim surat kepada Jong-Un yang isinya 'Tolong ampuni saya dan keluarga saya',” ungkap anggota komite intelijen parlemen Kim Byung-Kee.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN KIM JONG NAM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari