Menuju konten utama

Kalah Pengalaman, Kunci Kegagalan Indonesia di Piala Thomas

Pengalaman bermain menjadi sebab utama faktor kalahnya para atlet tunggal putra Indonesia dari Denmark. Dengan kekalahan seluruh pemain tunggal putranya, Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan Denmark 2-3 dalam final Piala Thomas yang diselenggarakan di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Cina.

Kalah Pengalaman, Kunci Kegagalan Indonesia di Piala Thomas
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Ricky Karanda (kiri) dan Angga Pratama (kanan). Antara Foto/Prasetyo Utomo.

tirto.id - Kurangnya jam terbang para pemain tunggal Indonesia disinyalir menjadi faktor utama dari kegagalan tim Indonesia merebut Piala Thomas ke-14 setelah takluk dari Denmark 2-3 pada final Piala Thomas 2016 di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Cina, Minggu (22/5/2016).

"Kami sudah mencoba permainan dan strategi terbaik. Pemain tunggal kedua kami bermain dalam tekanan dan berbeda saat dia melawan tunggal kedua Korea," kata Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky tentang penampilan Anthony Ginting menghadapi Jan O Jorgensen pada partai ketiga.

Rexy mengatakan satu-satunya pemain tunggal Indonesia yang berpengalaman setara dengan Jan O Jorgensen dan Viktor Axelsen adalah Tommy Sugiarto yang turun pada partai pembuka.

"Pemain-pemain tunggal Denmark lebih tenang dan siap menghadapi permainan net atlet-atlet muda kami. Mungkin lawan juga telah mempelajari kekuatan dan kelemahan kami sehingga secara psikologis mereka lebih siap," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia itu.

Indonesia kalah dari Denmark pada tiga partai tunggal. Tommy Sugiarto yang turun pada laga pembuka takluk dari Viktor Axelsen dua game langsung 17-21, 18-21 selama 54 menit pertandingan.

Indonesia menyamakan kedudukan setelah ganda putra andalan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menaklukkan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding 21-18, 21-13 dalam waktu 41 menit.

Indonesia kembali tertinggal pada partai ketiga ketika Anthony Sinisuka Ginting kalah dua game langsung 17-21, 12-21 dari pemain peringkat lima dunia Jan O Jorgensen selama 44 menit.

Namun, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi yang turun pada laga keempat menang atas Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dengan skor 21-16, 21-14 sehingga Indonesia kembali menyamakan kedudukan 2-2.

Pada partai penentuan, Ihsan Maulana Mustofa yang turun pada partai kelima menyerah 21-15, 21-7 kepada Hans-Kristian Vittinghus dalam waktu 40 menit.

"Mereka memang tampak gugup. Mereka memang kurang pengalaman dibanding pemain kami dan itu menjadi perbedaan besar," kata pelatih tunggal putra Denmark Kenneth Jonassen dalam jumpa pers selepas pertandingan.

Pertemuan Indonesia dengan Denmark pada laga final Piala Thomas 2016 merupakan pertemuan kelima setelah pertemuan 1964 di Tokyo, Jepang; pada 1973 dan 1979 di Jakarta; dan pada 1996 di Hong Kong.

Indonesia terakhir kali meraih gelar Piala Thomas pada 2002 di Guangzhou, Cina, setelah menundukkan Malaysia 3-2 pada final.

Baca juga artikel terkait PIALA THOMAS 2016

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara

Artikel Terkait