tirto.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin menanggapi terkait kekalahannya di provinsi kelahirannya di Banten.
Berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Provinsi Banten, capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebanyak 2.537.524, kalah dari paslon 02 Prabowo-Sandi sebesar 4.059.514.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) non-aktif itu mengatakan banyak faktor yang menyebabkan dirinya kalah di tanah kelahirannya, Banten.
"Ya banyak faktor tentunya, lebih banyak faktor lah," ujarnya saat di Rumah Kemenangan Jokowi-Ma'ruf, Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2019).
Kemudian dirinya mengatakan, tak masalah jika kalah di tingkat daerah. Hal yang terpenting kata Ma'ruf, di tingkat Nasional dia bersama Jokowi memenangkan pertarungan pilpres melawan Prabowo-Sandi.
"Enggak apa-apa daerah, tapi yang penting nasionalnya saja. Jadi kita jangan bicara daerah, bicara nasional saja. Kalau nasionalnya, Alhamdulillah," pungkasnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional untuk 26 provinsi, hingga Rabu (15/5/2019) malam.
Hasilnya, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di 16 provinsi. Sementara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di 10 provinsi.
Jokowi-Ma'ruf menang diantaranya di Bali, DIY, Sulawesi Utara, dan Jawa Timur. Sementara paslon nomor urut 02 menang di sejumlah provinsi seperti Bengkulu, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Maluku Utara.
Berdasarkan rekapitulasi hingga saat ini, didapat perolehan suara Jokowi Ma'ruf unggul dengan 59.573.727 suara, sementara Prabowo-Sandiaga mendapatkan 40.093.420 suara. Selisih perolehan suara di antara keduanya mencapai 19.480.307.
KPU masih akan terus melakukan proses rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara. Ditargetkan, 22 Mei 2019 proses rekapitulasi telah selesai dilakukan untuk 34 provinsi.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno