tirto.id - Stasiun Gambir dan Pasar Senen akan diperketat terkait pengawasan usai insiden bom di Surabaya. Hal itu disampaikan PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta dalam keterangan tertulis kepada media, Senin (14/5/2018).
"Semua orang yang ada di stasiun, baik itu pengguna jasa maupun seluruh pegawai kereta api tetap waspada dan melaporkan apabila ada orang atau benda yang mencurigakan. Segera laporkan kepada pihak yang berwajib atau laporkan kepada petugas stasiun setempat," kata Executive Vice President Daop 1 Jakarta.
Dua stasiun tersebut menjadi fokus pengawasan utama karena merupakan awal pemberangkatan dan kedatangan kereta api jarak menengah dan jarak jauh. Selain itu, hampir setiap hari terdapat ribuan orang di dua lokasi tersebut.
Dalam peningkatan memperketat kewaspadaan dan pengawasan di wilayah kerjanya, PT KAI Daop 1 Jakarta akan menambah jumlah personel pengamanan yang sebelumnya hanya 25 personel per hari menjadi 30 personel di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.
Disiapkan pula cermin (mirror) untuk kendaraan roda empat yang akan masuk ke stasiun. Proses pemeriksaan tanda masuk juga menjadi lebih ketat yang dilengkapi alat pemindai detektor logam.
Dadan juga mengimbau kepada seluruh petugas di stasiun wilayah Daop 1 Jakarta untuk terus waspada terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan.
"Perketat penjagaan dan pengawasan, jangan sampai kecolongan," katanya.
Sebelumnya, Kota Surabaya dan sekitarnya diguncang bom sebanyak lima kali dalam waktu 24 jam. Insiden terakhir terjadi Senin (14/5/2018) pagi dan menewaskan empat dari lima pelaku.
Ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya pada Senin pagi berselang 10 jam dari ledakan di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, dan hampir 24 jam dari tiga ledakan bom di tiga gereja pada Minggu (13/5/2018) pagi.
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis