Menuju konten utama
Uji Coba LRT Jabodebek

KAI Harap Izin Operasional Terbit Paling Lambat 10 Juli 2023

Kuswardoyo berharap, izin operasional LRT Jabodebek dapat segera keluar dari Kementerian Perhubungan sebelum dilakukan uji coba kepada masyarakat.

KAI Harap Izin Operasional Terbit Paling Lambat 10 Juli 2023
Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) terparkir di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (28/6/2023). LRT Jabodebek akan melakukan uji coba dengan penumpang terbatas mulai 12 Juli 2023 hingga 15 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Manajer Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardoyo berharap, izin operasional LRT (Light Rail Transit) dapat segera keluar dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelum dilakukan uji coba kepada masyarakat. Uji coba LRT kepada masyarakat dijadwalkan pada 12 Juli hingga pertengahan Agustus 2023.

"Kita berharap paling lambat Senin tanggal 10 Juli sudah ada izin," katanya saat di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (6/7/2023)

Dia mengatakan izin operasional ini menjadi penting, karena setelah mendapatkan izin resmi dari Kemenhub pihaknya baru akan mengumumkan kepada masyarakat untuk uji coba.

"Karena (kita) akan umumkan terkait dengan uji coba," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian (Dirjen KA), Risal Wasal menargetkan izin operasional LRT Jabodebek akan segera rampung dalam minggu ini. Sehingga pada 12 Juli dapat LRT dapat dilakukan uji coba operasi atau soft launching, sebelum nantinya beroperasi secara komersial pada Agustus 2023.

"Kita tunggu hasil ujinya dan kelengkapan lainnya untuk izin operasi dari operator, semoga minggu ini selesai," kata Risal kepada Tirto, Selasa (4/7/2023)

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bahwa pada tanggal 12 juli nanti, mulai lakukan ujicoba operasional terbatas

dengan tarif Rp1 rupiah yang dilakukan oleh KA. Diharapkan pada 18 Agustus 2023 akan diresmikan oleh Presiden Jokowi dan beroperasi secara komersial.

Dia mengungkapkan LRT Jabodebek mampu mengangkut hingga 500 ribu penumpang per hari. Jika digabung dengan penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 1,2 juta penumpang, maka secara total akan ada 1,7 juta penumpang per hari yang diangkut menggunakan kedua angkutan massal tersebut.

"Kami ingin pastikan konektivitas melalui angkutan massal ini dapat dilakukan lebih baik, sehingga masyarakat yang beralih ke angkutan massal semakin banyak. Karena ongkos yang harus dibayar tinggi sekali apabila menggunakan kendaraan pribadi. Kalau naik LRT bisa lebih murah, cepat, tidak macet dan bebas polusi," ucapnya.

Dia mengklaim perjalanan dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Tercatat, waktu tempuh perjalanan dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta ke Stasiun Harjamukti, Cibubur adalah 39 menit. Sementara dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta ke Stasiun Jatimulya, Bekasi Timur adalah 43 menit.

"Ini lebih cepat dibandingkan menggunakan kendaraan sekalipun lewat tol, yang waktu tempuhnya bisa sekitar dua jam. Dengan naik LRT mampu memangkas waktu sepertiganya. Ini angka yang signifikan," tuturnya.

Baca juga artikel terkait LRT JABODEBEK atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang