tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau yang biasa disapa Zulhas, mengklaim harga telur saat ini sudah kembali normal di harga Rp29.000 dari harga sebelumnya Rp32.000 per kilogram (kg).
"Nah sekarang sudah turun. Kemarin Rp32.000 sekarang Rp29.000, sudah hampir normal," kata Zulhas saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Zulhas juga membantah telur telah menyumbang inflasi. Sebab, harga telur naik menyesuaikan dengan harga normal.
"Inflasi gimana orang cuma 3,5 persen kok, di bawah. Memang harga telur belum seperti dulu, dulu terlalu murah maka dicutting, ayamnya dipotong dijual," jelasnya.
"Telur itu Rp28.000 dijualnya Rp25.000 ya rugi lah. Akhirnya ayamnya induknya dipotong, terjadi supply on demand, supply-nya kurang. Kalau supply-nya kurang kan harganya naik," sambungnya.
Zulhas juga menyinggung harga daging ayam yang terlalu murah, dengan hanya dibanderol Rp32.000 dari sebelumnya di harga Rp38.000.
"Ayam kemarin harganya Rp38.000, dijual Rp32.000, bangkrut lah. Dicutting telur-telur itu kan, jadi supply-nya berkurang harganya naik. Sekarang sudah harga normal, dari Rp46.000 sekarang sudah Rp39.000 di Jawa Tengah, kalau di luar Jawa iya masih mahal," ungkapnya.
Sebelumnya, Harga telur ayam saat ini kembali meroket. Rerata harganya mencapai Rp31.600 per kg. Padahal, sebelumnya harga telur ayam menyentuh Rp31.550 per kg.
Harga telur ayam paling mahal dibanderol Rp40.000 per kg di Kota Tual. Sedangkan, untuk yang paling murah dipatok Rp24.750 per kg di Kota Bone.
Daging ayam juga ikut mengalami kenaikan harga. Rerata harganya mencapai Rp40.050 per kg. Padahal, sebelumnya harga daging ayam menyentuh Rp39.900 per kg. Harga daging ayam termahal dibanderol Rp55.000 per kg di Kabupaten Bulungan. Sedangkan, untuk yang termurah dipatok Rp27.650 per kg di Kota Palopo.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang
