Menuju konten utama

Kader PPP Kubu Djan dan Romi Ikut Lulung Dukung Anies-Sandi

Sejumlah politikus PPP Kubu Djan Faridz dan PPP Kubu Romi mengikuti jejak Haji Lulung mendukung Anies-Sandiaga di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kader PPP Kubu Djan dan Romi Ikut Lulung Dukung Anies-Sandi
Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) DKI Jakarta Abraham Lunggana (tengah) saat menghadiri deklarasi dukungan DPW PPP DKI Jakarta di Klender, Jakarta, Minggu (12/3/2017). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Sejumlah politikus PPP Kubu Djan Faridz dan PPP Kubu Romahurmuzy (Romi) bersepakat melawan keputusan pengurus partainya yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Mereka memilih mengikuti jejak Ketua DPW PPP DKI Jakarta Kubu Djan Faridz, yang sudah dipecat, yakni Abraham Lunggana alias Haji Lulung, mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Para politikus PPP dari dua kubu yang selama ini bertentangan itu menggelar pernyataan pers mengenai sikap mereka di Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Jumat (14/4/2017).

Di antara mereka yang hadir di pernyataan sikap tersebut ialah Bachtiar Chamsyah, Haji Lulung, Mardiono, Ubaidillah Murod, Zarkasih Nur, Tahir Saimima, Yudo Paripurno dan sebagainya.

Politikus senior dari PPP Kubu Romi, Bachtiar Chamsyah menyatakan sikap dua kubu di partainya yang mendukung Ahok-Djarot bertentangan dengan azas PPP.

"PPP merupakan partai berazaskan Islam sehingga dalam menetapkan dan memilih calon pemimpin haruslah sesuai azas tersebut," kata Bachtiar sebagaimana dilansir Antara.

Menurut Bachtiar, sikap PPP Kubu Djan Faridz dan PPP Kubu Romi tidak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai tersebut.

Bachtiar menambahkan partainya berlandaskan Islam dan seharusnya memilih pemimpin muslim di Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut dia, hal itu sudah tertulis di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PPP.

Bachtiar juga mengingatkan PPP Kubu Djan Faridz dan PPP Kubu Romi terancam menerima sanksi sosial dari massa pendukung partai ini apabila mempertahankan sikap mendukung Ahok-Djarot.

Di tempat yang sama, Lulung menambahkan pilihan dirinya dan sejumlah politikus PPP tersebut merupakan bentuk kepatuhan terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.

Lulung juga mengklaim dukungan dia dan kawan-kawannya ke Anies-Sandiaga tidak berkaitan dengan politisasi isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Pilihan ini bukan SARA, tapi sesuai AD/ART partai, memilih pemimpin harus seiman," kata Lulung.

Kamis kemarin, Anies Baswedan sempat sesumbar tidak risau dengan sikap PPP Kubu Djan Faridz dan PPP Kubu Romi yang satu suara mendukung lawannya, Ahok-Djarot.

Menurut Anies, pengaruh haji Lulung terhadap massa akar rumput PPP di DKI Jakarta jauh lebih ebsar ketimbang kepengurusan PPP Kubu Djan Faridz dan PPP Kubu Romi.

"Menurut saya Pak Haji Lulung yang punya jaringan di Jakarta. Beliau memang memimpin Jakarta, beliau yang memiliki kino-kino kekuatan di Jakarta. Kekuatan realnya (PPP) justru ada di Pak Haji Lulung," kata Anies di rumah Taufik Ismail, Utan Kayu, Jakarta Timur pada Kamis (13/4/2017).

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom