tirto.id - Israel kembali menyerang 3 buah Rumah Sakit (RS) di Gaza, pada Jumat pagi, 10 November 2023. Salah satunya adalah RS terbesar, al-Shifa.
Sebagaimana diberitakan Al-Jazeera, serangan Israel itu menghantam halaman Rumah Sakit al-Shifa.
Direktur RS al-Shifa, Mohammad Abu Salmiya, menjelaskan serangan Israel membuat 4 warga sipil terluka dan 2 di antaranya kritis. Mereka sedang berada di halaman bersama beberapa wartawan ketika datangnya serangan.
Ledakan bom membuat jendela RS pecah dan meningkatkan kecemasan para petugas medis, pasien, dan orang-orang yang mengungsi di dalamnya.
"Sebelumnya, mereka mengebom sebuah bangunan yang sangat dekat dengan RS. Dan sekarang, ada bentrokan besar dan pengeboman besar di sebelah rumah sakit," kata Abu Salmiya.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra, lokasi ini menjadi tempat berlindung bagi ribuan warga Palestina.
"Israel sekarang melakukan langkah-langkah berbahaya terhadap rumah sakit-rumah sakit tersebut agar benar-benar tidak berfungsi dan menggusur orang-orang yang berlindung di dalamnya, serta para pasien dan petugas medis," ucap Ashraf al-Qudra.
Militer Israel meyakini, RS tersebut menjadi tempat Hamas melakukan operasi, termasuk pintu masuk ke jaringan terowongan. Namun, tuduhan ini sudah dibantah oleh Hamas maupun pejabat rumah sakit.
Update
Situasi Perang Israel-Palestina di Hari ke-35
Menurut laporan berita nasional Palestina, WAFA, pada Kamis, 9 November 2023, sebanyak 21 warga Palestina tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka dalam serangan udara Israel di sepanjang Jalur Gaza tengah dan selatan.
Korban meninggal terjadi pada saat jet tempur Israel mentargetkan rumah milik keluarga Hijazi di sebelah barat kota Rafah, selatan Jalur Gaza.
Mereka juga mengincar rumah keluarga Abu Rahma di kamp Nusseirat, di Jalur Gaza tengah, yang menewaskan beberapa warga sipil. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah.
Pesawat Israel turut menghancurkan sebuah klinik medis di Kota Bani Suheila, sebelah timur Khan Yunis di selatan Gaza.
Masih di hari yang sama, serangan udara Israel pada malam harinya menyasar daerah pemukiman dan jatuh korban dari penduduk sipil.
Serangan itu menghantam beberapa target sipil di lingkungan Shujaeya, Al-Zaytoun, Tel Al-Hawa, Syekh Radwan, Al-Nasr, dan kamp pengungsi Shati di Kota Gaza. Korban jiwa maupun luka-luka dilarikan ke RS Al-Shifa.
Sebuah rumah di kamp pengungsi Nusairat di Gaza tengah tak luput dari sasaran. Korban meninggal maupun luka-luka dibawa ke RS Syuhada Al-Aqsa di Deir El-Balah.
Sementara Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan korban meninggal sejak invasi Israel ke Gaza kini sudah mencapai angka 10.966 jiwa.
Menurut keterangan OCHA, Badan Kemanusiaan PBB, 50.000 warga kembali mengungsi lagi dari utara Gaza. Bentrokan dan penembakan terjadi di sekitar jalan yang dilalui hingga membahayakan nyawa para pengungsi, di mana jenazah-jenazah banyak ditemui sepanjang jalan itu.
OCHA juga menyebutkan 106 truk telah memasuki Gaza via Mesir pada Kamis (9/11). Mereka membawa makanan, obat-obatan, pasokan kesehatan, air minum dan alat kebersihan. Bahan bakar tetap dilarang oleh militer Israel.
Setidaknya, kini sudah ada total 756 truk yang masuk Gaza dengan membawa bantuan sejak 21 Oktober 2023.