Menuju konten utama

Jusuf Kalla Serahkan Penghargaan Kekayaan Intelektual

“Kemajuan suatu bangsa tidak lepas dari inovasi, kreativitas dan kerja keras masyarakatnya, ilmuwan, pengusaha dan kita semua. Tanpa inovasi dan kerja keras, tidak mungkin kita capai suatu masyarakat yang maju seperti ini,” kata JK

Jusuf Kalla Serahkan Penghargaan Kekayaan Intelektual
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan penghargaan Kekayaan Intelektual pada Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-18 di Istana Wakil Presiden Jakarta. FOTO/Fransiska Ninditya

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta menyerahkan penghargaan kekayaan intelektual kepada sejumlah tokoh dan BUMN yang berhasil mengembangkan inovasi dan teknologi untuk kemajuan hidup masyarakat.

“Kemajuan suatu bangsa tidak lepas dari inovasi, kreativitas dan kerja keras masyarakatnya, ilmuwan, pengusaha dan kita semua. Tanpa inovasi dan kerja keras, tidak mungkin kita capai suatu masyarakat yang maju seperti ini,” kata JK dalam Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia ke-18 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/4/2018) dilansir Antara.

Wapres menyerahkan penghargaan World Intellectual Property Organization (WIPO) Medal for Inventors kepada Raymond Rubianto Tjandrawinata, WIPO Medal for Creativity kepada musisi Dwiki Dharmawan, WIPO IP Enterprise Trophy kepada PT Pertamina (Persero) dan WIPO School children’s Trophy kepada Muhammad Farid Husein.

Raymond adalah peneliti obat-obatan berbasis sumber daya alam di Indonesia, seperti tanaman herbal, hewan dan tanah.

Dwiki Dharmawan mendapat anugerah WIPO karena upayanya dalam melindungi karya cipta musisi Indonesia dari pembajakan.

PT Pertamina (Persero) dianugerahi WIPO karena dianggap mendukung pekerjanya untuk berinovasi.

Muhammad Farid Husein adalah siswa SMA Negeri 1 Ponorogo yang telah memenangkan lomba desain medali untuk Youth Olympic 2018 di Rusia.

Jusuf Kalla menyebutkan perkembangan zaman selalu dimulai dengan inovasi dan perkembangan teknologi. Revolusi industri pertama, kata JK, diwarnai dengan penemuan mesin uap dan listrik yang membawa perubahan hebat pada dunia.

Kemudian revolusi industri kedua dimulai dengan perbaikan sistem pabrik atau manufaktur sehingga masyarakat dapat berproduksi lebih baik dan lebih cepat.

“Sekarang dan ke depan, orang sudah berpikir menjalankan revolusi industri keempat yang lebih berdasarkan kepada industri digital dan robotik. Dan modal dari semua itu adalah inovasi,” kata JK.

Baca juga artikel terkait KEKAYAAN INTELEKTUAL

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani