tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Agustus 2022 mencapai 4,3 juta orang. Posisi itu turun 15,06 persen dibanding kondisi pada Juli 2022.
"Angkutan udara minus 15,06 persen. Tapi angkutan udara internasional naik 32,29 persen," kata Margo dalam Rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Senin (3/10/2022)
Penurunan lainnya juga diikuti jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri. Total berangkat pada Agustus 2022 tercatat 1,6 juta orang atau turun 7,36 persen dibanding Juli 2022.
Kemudian untuk penumpang kereta api yang berangkat pada Agustus 2022 hanya sebanyak 24,3 juta orang atau turun 5,64 persen dibanding Juli 2022.
"Angkutan laut juga turun 7,36 persen, kereta api juga turun 5,64 persen," katanya.
Margo mengungkapkan, penurunan jumlah penumpang pada angkutan udara domestik terjadi semua bandara diamati, Juanda-Surabaya sebesar 22,80 persen, Hasanuddin-Makassar sebesar 18,26 persen, Ngurah Rai-Denpasar sebesar 16,41 persen, Kualanamu-Medan sebesar 16,13 persen dan Soekarno Hatta-Tangerang sebesar 12,75 persen.
Adapun jumlah penumpang domestik terbesar terdapat pada Bandara Soekarno Hatta, yaitu mencapai 1,4 juta orang atau sebesar 31,98 persen dari total penumpang domestik. Diikuti Bandara Juanda sebanyak 345,7 ribu orang atau sebesar 8,09 persen dari total penumpang domestik.
Sementara penurunan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri juga terjadi di Pelabuhan Makassar sebesar 20,62 persen dan Tanjung Priok sebesar 20,48 persen.
Sebaliknya, peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Balikpapan sebesar 21,53 persen dan Tanjung Perak sebesar 2,48 persen. Sementara itu, jumlah penumpang di Pelabuhan Belawan relatif konstan.
Untuk jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada Agustus 2022 sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 19,4 juta orang atau 79,83 persen dari total penumpang kereta api.
Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera masing-masing turun 0,41 persen, 21,93 persen, dan 21,54 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang