Menuju konten utama

BPS: Inflasi Tahunan September 5,95% Masih dalam Kondisi Moderat

Inflasi pada September mencapai 5,95 persen secara year on year (yoy). BPS menilai inflasi kali ini masih cukup moderat.

BPS: Inflasi Tahunan September 5,95% Masih dalam Kondisi Moderat
Pedagang melayani pembeli di Pasar Karbela, Jakarta, Senin (9/5/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

tirto.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengklaim, inflasi tahunan pada September 2022 masih cukup moderat jika dibandingkan negara-negara lainnya. Inflasi pada September sendiri telah mencapai 5,95 persen secara year on year (yoy).

"Yang pertama angka inflasi sekarang sudah mengkhawatirkan belum? mungkin kalau lihat angka itu bisa melihat perbandingan kita dengan negara-negara lain. Jadi kalau saya boleh mengatakan angka ini masih dalam kondisi yang moderat," kata dia dalam rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Walaupun cukup moderat, Margo mengingatkan kepada pemerintah perlu mewaspadai angka inflasi ke depan. Hal itu karena kondisi perekonomian global berada dalam ketidakpastian.

"Kondisi ke depan ini penuh dengan ketidakpastian. Tetapi kalau kenaikan harga terus mengalami peningkatan ini terus kita waspadai oleh kita semua," katanya.

Sebelumnya, Margo menyebut salah satu biang kerok inflasi tahunan September yakni harga bensin dan solar. Di mana bensin memberikan andil 1,13 persen secara yoy, sementara inflasinya sendiri mencapai 31,90 persen di September 2022.

"Jadi bensin berikan andil inflasi secara yoy 1,13 persen dan kalau liat inflasinya sendiri komoditas bensin ini mencapai 31,90 persen," kata Margo dalam rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Selanjutnya untuk solar memberikan andil inflasi secara tahunan 0,04 persen. Adapun inflasinya sendiri pada September solar memberikan sumbangsih sebesar 33,01 persen.

Margo menyebut, kenaikan harga BBM bensin dan solar memberikan dampak melebar kepada angkutan. Misalnya tarif angkutan dalam kota memberikan andil inflasi secara tahunan sebesar 0,10 persen.

Sedangkan inflasinya pada September 24,36 persen. Selain itu, untuk tarif angkutan antar kota juga beri andil inflasi 0,03 persen secar tahunan, di mana inflasinya mencapai 11,44 persen.

Kemudian tarif angkutan udara beri andil 0,39 persen (yoy), tarif kendaraan roda dua online 0,03 persen (yoy), dan tarif bahan bakar rumah tangga 0,30 persen (yoy). Bank Indonesia sebelumnya telah mewanti-wanti inflasi sampai dengan akhir tahun bisa tembus mencapai di atas 6 persen.

Perkiraan itu mempertimbangkan dampak langsung dari penyesuaian harga bahan bakar minyak subsidi diikuti dengan kenaikan tarif angkutan umum. Dalam penelitian BI, dampak inflasi dari kenaikan BBM ini akan berlangsung kurang lebih sekitar tiga bulan ke depan. Pada September saja, kemungkinan inflasi telah meningkat, di mana survei pemantauan harga pada dilakukan BI inflasi sudah akan naik menjadi 5,89 persen.

Baca juga artikel terkait INFLASI 2022 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin