tirto.id - Jumlah anggota TNI AD yang positif COVID-19 di klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD berkurang. Berdasarkan hasil lab PCR swab ke-2 hingga Senin (13/7/2020), 98 orang anggota kini dinyatakan negatif.
"Jadi total pasien positif COVID-19 di Secapa AD pada pagi ini tinggal 1.182 orang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Nefra Firdaus dalam keterangan tertulis, Senin (13/7/2020).
Sementara itu, TNI AD belum menggelar tes kedua di klaster positif di Pusat Pendidikan Polisi Militer Komando Pendidikan dan Pelatihan TNI AD. Sebab, 101 anggota yang positif belum memenuhi kriteria swab.
"Sedangkan 101 pasien positif di Pusdik Pom belum dilakukan swab ke-2 karena baru bisa dilakukan 1 minggu setelah swab ke-1," kata Nefra.
Sekitar 1280 anggota TNI AD di Secapa AD, Kota Bandung terpapar Covid-19. Klaster tersebut diketahui berawal saat 2 anggota TNI AD di tempat tersebut berobat ke RS Dustira.
Setelah diketahui kedua anggota tersebut positif, TNI AD langsung memeriksa seluruh anggota dan mendapati 1.280 positif dengan setidaknya 30 orang sempat dirawat di rumah sakit.
"Total di rumah sakit ada 30 pada saat itu. Tetapi, semua masuk kategori ringan, tidak ada kategori sedang apalagi berat. Dan per hari ini, masih 17 yang dirawat di Rumah Sakit Dustira dan selebihnya masih ada di Secapa," kata Andika dalam konferensi pers di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020).
Imbas dari klaster ini, akan ada tes masif selama dua pekan ke depan untuk masyarakat berbasis asrama atau indekos terutama sekolah kedinasan, pondok pesantren hingga tempat karyawan pabrik. Tes massal ke depan fokus ke lebih dari 20 institusi pendidikan kemiliteran Jawa Barat.
Dampak dari klaster Secapa AD, akan ditelusuri ke warga sekitar asrama di Hegarmanah, Kecamatan Cidadap. Wali Kota Bandung, Oded M Danial meminta masyarakat sekitar ikut rapid test agar segera diketahui alur penularannya dan segera ditindaklanjuti bila hasilnya reaktif.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri