tirto.id - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terus dalam tren naik hingga mendekati rekor kasus aktif tertinggi selama pandemi. Di samping kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M, program vaksinasi masih jadi cara ampuh menghindari penularan virus.
Kasus positif Covid-19 di Indonesia menembus rekor baru Kamis (24/6/2021). Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 terdapat 20.574 kasus harian, yang membuat total ada 2.053.995 kasus terkonfirmasi Covid-19 di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, ada 171.542 kasus aktif atau 8,4 persen dari kasus terkonfirmasi. Hari ini, ada 11.018 kasus aktif baru.
Hal ini selaras dengan rilis Satgas Covid-19 yang diterima Tirto.id, bahwa perkembangan kasus positif Covid-19 nasional minggu ini meningkat signifikan sebesar 42 persen. Tren kenaikan sudah berlangsung 5 pekan berturut-turut. Penambahan kasus dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa mencapai hampir 2 kali lipat dibandingkan minggu lalu.
Berdasarkan grafik kasus positif mingguan per 20 Juni 2021, terdapat 5 provinsi di Pulau Jawa yang menyumbang laju kenaikan kasus positif Covid-19, yaitu DKI Jakarta (naik 13.022 kasus), Jawa Barat (naik 6.449 kasus), Jawa Timur (naik 1.756 kasus), DI Yogyakarta (naik 1.322 kasus), dan Jawa Tengah naik 1.012 kasus).
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 WikuAdisasmito menyebutkan situasi COVID-19 saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi usai periode libur akhir tahun lalu. Jika dibandingkan, kasus aktif per hari ini mencapai 171.542 kasus, sedangkan rekor kasus aktif tertinggi di Indonesia terjadi pada 5 Februari 2021 dengan angka 176.672 kasus.
Lonjakan kasus Covid-19 ini disebabkan beberapa faktor, misalnya, seringnya masyarakat berkerumun dan tidak taat protokol kesehatan. Ditambah hadirnya varian baru, seperti Alpha dan Delta yang memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi.
"Virus COVID-19 ini mudah berubah, variant of concern bagi saya itu ada dua, yakni varian Alfa (B.1.1.7) dan Delta (B.1.617). Tetapi di samping mutasi virus, terjadinya lonjakan kasus juga karena adanya kerumunan,” terang I Gusti Ngurah Kade Mahardika, anggota Tim Pakar Medis Satgas COVID-19, dalam Dialog Publik KPCPEN dikutip laman Covid19.go.id.
Vaksin Covid-19 jadi kunci karena efektif dalam memberikan tingkat perlindungan yang diperlukan masyarakat. Jikapun seseorang terinfeksi, ketika ia sudah mendapatkan vaksinasi, maka gejala sakit dan risiko kematian dapat berkurang.
“Vaksin COVID-19 sendiri sudah diteliti dan masih efektif melawan varian virus COVID-19 terutama Alfa dan Delta. Saya mendukung percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah," tambah Mahardika.
Disiplin diri untuk melakukan 3M tetap penting dilakukan masyarakat. Seseorang tetap perlu memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, juga selalu mencuci tangan dengan sabun usai beraktivitas. Ditambah, mengurangi mobilitas yang tidak penting.
Bagi masyarakat, mengikuti program vaksinasi masih jadi cara ampuh menghindari penularan. Di sisi lain, pemerintah terus menggalakan 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment.
Editor: Iswara N Raditya