tirto.id - Jonatan Christie berhasil meraih medali emas dalam nomor tunggal putra cabang bulutangkis Asian Games 2018 pada Selasa (28/8/2018). Kemenangannya atas Chou Tien-chen (Taiwan) membuat Jojo bersanding dengan deretan lima atlet badminton Indonesia lain yang pernah mencatatkan emas di ajang Asian Games dalam nomor tersebut.
Sejak Asian Games Jakarta pada 1962 hingga tahun ini, tercatat sudah ada tujuh medali emas yang didapatkan dari nomor tunggal putra bulutangkis. Namun, tujuh emas tersebut didapatkan hanya oleh enam atlet saja. Pasalnya, Taufik Hidayat menyumbangkan medali tertinggi di nomor tunggal putra pada Asian Games 2002 di Busan dan 2006 di Doha.
Emas pertama Indonesia di nomor tunggal putra bulutangkis diraih oleh Tan Joe Hok di Asian Games 1962. Selanjutnya, ada Ang Tjin Siang yang merebut emas di Asian Games 1966 di Bangkok. Kekeringan emas sempat terjadi di nomor tunggal putra hingga Lim Swie King sang raja bulutangkis menyabet gelar terbaik di Asian Games Bangkok pada 12 tahun kemudian.
Hariyanto Arbi kemudian menjadi orang keempat yang meraih emas di nomor tunggal putra pada Asian Games 1994 di Hiroshima. etika itu ia mengalahkan sesama atlet Indonesia, Joko Suprianto dua gim langsung, 15-7 dan 15-1.
Era Taufik Hidayat dalam bulutangkis Indonesia tidak hanya ditandai dengan medali emas di Olimpiade 2004 di Athena. Tetapi juga, medali emas di Asian Games 2002 di Busan lalu 2006 di Doha.
Indonesia dibuat menunggu hingga tiga Asian Games untuk mencatatkan medali emas bulutangkis nomor tunggal putra lagi. Di Guangzhou 2010 dan Incheon 2014, publik menyaksikan ketangguhan Lin Dan (Cina) yang meraup medali emas dua kali beruntun. Namun kini, Jonatan berhasil menuntaskan dahaga emas itu di Asian Games yang digelar di "rumah" sendiri.
Berdasarkan pantauan di laman resmi Asian Games 2018, laga final antara Jonatan Christie kontra Chou Tien-chen berjalan dramatis. Setelah unggul 21-16 di gim pertama, Jojo tumbang di gim berikutnya 20-22. Namun, dalam gim penentuan, sang peringkat ke-15 BWF mengamankan kemenangan dan medali emas dalam kedudukan 21-15.
Pertarungan ketat sempat terjadi di gim pertama. Bahkan, Jonatan Christie sempat tertinggal dari Chou Tien-chen sebelum menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Setelah itu, momentum diambil oleh tunggal putra Indonesia untuk terus menjauh dari kejaran lawannya.
Pengembalian Chou Tien-chen yang tidak akurat membuat kedudukan 11-8 di interval untuk keunggulan Jojo. Situasi nyaris berbalik untuk Tien-chen ketika ia bisa menyamakan kedudukan 14-14 berkat kesalahan Jonatan.
Sempat kembali memimpin, pengembalian tanggung Jojo membuahkan poin ke-16 untuk Tien-chen. Namun, sang lawan juga berbuat kesalahan serupa. Ditambah dengan smes telak Jonatan, kedudukan menjadi 18-16, keunggulan dua angka untuk sang andalan tuan rumah.
Setelah itu, Jojo terus melaju tanpa dapat dibendung lagi oleh sang unggulan keempat dari Taiwan. Kemenangan Jonatan di gim pertama akhirnya tercipta setelah serangan silang Tien-chen melebar. Skor akhir 21-16.
Pada gim kedua, Jonatan sempat tertinggal cukup jauh. Ia sempat mampu menyamakan kedudukan menjadi 20-20 dan memaksakan deuce. Namun, Chou Tien-chen menyudahi gim ini dengan skor 20-22, setelah pengembalian Jojo yang hanya menerpa net.
Gim ketiga menjadi arena kebangkitan Jonatan. Ia unggul 11-7 hingga interval. Tien-chen yang peringkat enam BWF semakin sering salah menempatkan kok dan membaca permainan Jojo. Smes tajam tunggal putra Indonesia membuat Jonatan memimpin 16-9.
Kok tanggung Tien-cen yang disambar Jojo membuat kedudukan 20-15. Ditambah smes Jonatan Christie yang telak, ia akhirnya mampu menyumbangkan medali emas dengan skor 21-15 di gim terakhir.
Berikut ini daftar atlet Indonesia peraih medali emas di nomor tunggal putra Asian Games.
Tan Joe Hok (Jakarta 1962)
Ang Tjin Siang (Bangkok 1966)
Liem Swie King (Bangkok 1978)
Hariyanto Arbi (Hiroshima 1994)
Taufik Hidayat (Busan 2002)
Taufik Hidayat (Doha 2006)
Jonatan Christie (Jakarta-Palembang 2018)
Editor: Fitra Firdaus