Menuju konten utama

Jonan Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tidak Naik hingga Juni

Tidak adanya kenaikan tersebut merupakan upaya efisiensi dari penghematan energi yang sudah dilakukan utamanya dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Jonan Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tidak Naik hingga Juni
Ilustrasi. petugas mengisi bbm jenis Pertalite pada sebuah mobil di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (1/3). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Tarif dasar listrik nonsubsidi dan bahan bakar minyak (BBM) yang dikelola pemerintah tidak akan mengalami kenaikan harga pada bulan April sampai Juni. Hal itu dipaparkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

"April sampai dengan Juni tarifnya tidak akan berubah, listrik dan BBM," kata Ignasius Jonan seusai diskusi terkait masa depan Migas Indonesia di Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Ia mengatakan tidak adanya kenaikan tersebut merupakan upaya efisiensi dari penghematan energi yang sudah dilakukan utamanya dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Efisiensinya apa, kalau pingin tahu lebih jelasnya itu PLN yang dapat memberitahukan," kata Jonan.

Mantan Menteri Perhubungan tersebut selalu menekankan pentingnya efisiensi dalam industri kelola minyak dan gas bumi (migas).

Kemudian untuk BBM, ia mengatakan bahwa memang benar tidak akan ada kenaikan sampai bulan Juni. Terkait dengan upaya tersebut, Jonan meminta selalu memaksimalkan efisiensi.

Seperti dikutip di Antara, industri migas diminta lebih kompetitif baik di kancah nasional dan internasional, guna turut meningkatkan perekonomian Indonesia. Jonan juga mencontohkan negara Jepang, yang tidak mempunyai sumber daya alam namun mampu meningkatkan potensi perekonomian negara.

"Untuk harga kepada konsumen kami yang mengatur, jadi jangan mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya. Karena harga bahan memang pasar yang menentukan," kata Jonan menjelaskan.

Jonan menambahkan apalagi semakin lama harga gas dan BBM untuk penunjang energi listrik semakin berkurang. Dengan begitu, penghematan serta jaminan jangka panjang juga harus diperhitungkan.

"Jika memang harga gas di dalam negeri lebih mahal, ya mau tidak mau harus impor gasnya, demi mencapai lebih efisien," kata Jonan.

Baca juga artikel terkait HARGA BBM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari