Menuju konten utama

Jokowi Targetkan 70 Juta Penduduk Divaksin COVID-19 Juli 2021

Presiden Jokowi menargetkan 70 juta warga Indonesia sudah menjalani vaksinasi per Juli 2021 agar kurva kasus COVID-19 melandai.

Jokowi Targetkan 70 Juta Penduduk Divaksin COVID-19 Juli 2021
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau program vaksinasi drive thru di halaman GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/3/2021). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah.

tirto.id - Presiden Jokowi menargetkan 70 juta warga Indonesia sudah menjalani vaksinasi per Juli 2021. Ia beralasan kurva kasus COVID-19 bisa melandai jika vaksinasi mencapai 70 juta orang.

"Kita ingin nanti di bulan Juli, target kita paling tidak 70 juta penduduk kita harus sudah divaksinasi. Nanti kurvanya akan keliatan turunnya di bulan Juli kalau vaksinasinya bisa mencapai 70 juta orang," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta Rapat Koordinasi Kepala Daerah secara daring, Rabu (14/4/2021).

Sebagai catatan, angka target ini turun daripada target Jokowi pada Januari 2021 lalu. Kala itu, ia menargetkan 92,6 juta warga sudah divaksin pada Juni 2021. Saat ini, per 14 April 2021, total warga yang sudah menjalani vaksinasi pertama sebesar 10,4 juta dari total target 40,3 juta sasaran.

Jokowi menekankan, vaksinasi harus diberikan sesuai sasaran yang tepat yakni tenaga kesehatan, pelayan publik, para lansia, kemudian lokasi-lokasi interaksi antar masyarakatnya tinggi dan mobilitasnya tinggi.

"Itu yang diberikan prioritas terlebih dahulu. Dengan cara ini kita harapkan pemulihan kesehatan bisa segera kita capai," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan, Indonesia fokus pada percepatan pemulihan kesehatan dan ekonomi. Para kepala daerah harus mampu mengelola dengan konsep gas dan rem dengan baik. Ia tidak ingin daerah mengalami wabah karena terlalu fokus pada ekonomi.

Oleh karena itu, penyembuhan penderita COVID-19 harus tetap diperhatikan. Ia mencontoh ada negara yang mengalami lonjakan kasus pada Maret padahal Januari 2021 berjumlah kasus rendah.

"Jangan sampai terlalu mendahulukan ekonomi kemudian tidak memperhatikan penyebaran COVID-19 yang terjadi kenaikan kasus COVID-19 meningkat, ekonominya justru menjadi pertumbuhannya tertekan turun," kata Jokowi.

Jokowi pun mengingatkan agar kepala daerah berhati-hati dalam membuka sektor-sektor masyarakat demi mencegah lonjakan kasus. Ia mengingatkan Indonesia pernah menyentuh kasus aktif harian 15 ribu. Kini, angka kasus berkurang di angka 4.000-6.000 kasus karena kebijakan PPKM mikro. Ia pun mengingatkan agar para kepala daerah tidak mengedepankan lockdown kota atau kabupaten, tetapi cukup desa tertentu.

Selain itu, para kepala daerah diharapkan tetap menerapkan sosialisasi dan penegakan protokol kesehatan. Kemudian, pemerintah daerah juga perlu memeriksa ketersediaan obat dalam penanganan COVID-19.

"Ini kita semuanya harus kerja detail. Ga bisa lagi kita kerja sambil lalu untuk urusan COVID-19 dan ekonomi ini," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri