tirto.id - Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia harus segera bersiap untuk mengembangkan mobil listrik sebagai sarana transportasi utama pengganti kendaraan pemakai BBM. Menurut dia, mobil listrik adalah kebutuhan mutlak di masa depan
"Ke depan, mau tidak mau, mobil listrik itu harus kita hitung, harus kita lihat. Karena semuanya akan mengarah ke sana," kata Jokowi saat menghadiri Lebaran Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu (30/7/2017) seperti dikutip Antara.
Jokowi mengimbuhkan saat ini pemerintah akan segera mempersiapkan fondasi pengembangan mobil listrik nasional dalam bentuk regulasi dan riset teknologinya.
"Jangan sampai nanti orang lain masuk ke sana (industri mobil listrik), kita masih bingung mau ke mana," kata Jokowi.
Dia menjelaskan persiapan pemerintah akan berfokus terhadap pemberian beragam insentif untuk industri mobil listrik dan riset maupun penemuan teknologinya.
Kini, pemerintah sedang mempersiapkan draf Peraturan Presiden baru mengenai mobil listrik. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sudah menyatakan penyusunan regulasi itu memasuki tahap kajian yang melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian ESDM.
“Saya telah beberapa kali berdiskusi dengan Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani), bagaimana (agar mobil listrik) ini bisa menunjang lingkungan jadi lebih hijau dan bersih,” kata Jonan pada 19 Juli 2017.
Jonan menyatakan pengembangan mobil listrik merupakan pelaksanaan persetujuan Conference of Parties (COP) 21 di Paris pada 2015 mengenai perubahan iklim melalui pemanfaatan energi bersih. Selain itu, menurut dia, kebutuhan terhadap mobil listrik makin mendesak.
Saat berbicara di pertemuan Ikatan Pensiunan Departemen Energi (IKAPEDE) di Gedung Lemigas, Jakarta, pada 20 Juli 2017 lalu, seperti dilansir laman Kementerian ESDM, Jonan mengaku sudah mengusulkan kepada Jokowi agar bea masuk dan pajak impor mobil listrik dibuat nol rupiah.
Menurut dia, apabila Indonesia kebanjiran mobil listrik, impor BBM akan menurun drastis. Sementara kebutuhan pasokan listrik lebih mudah dipenuhi mengingat persediaan batu bara melimpah di dalam negeri.
Persoalan saat ini, kata Jonan, ada pada fasilitas pengisian baterai mobil listrik yang masih minim. Dia mengaku mengusulkan kepada Jokowi agar semua SPBU dan pusat keramaian dilengkapi sarana pengisian baterai mobil listrik.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom