tirto.id - Manager Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Wahyu Perdana menyayangkan dua capres yang ikut debat kedua Pilpres 2019 tak menjawab persoalan terkait reforma agraria apa yang cocok bagi publik
Padahal, kata Wahyu, dari visi-misi paslon peserta Pilpres 2019 sebenarnya sudah tertanam masalah reforma agraria.
Misalnya, ujar dia, ketika Jokowi bicara soal pembagian sertifikat tanah. Wahyu berharap Prabowo bisa lebih menguak kebijakan Jokowi tersebut daripada sekadar menyerang hal yang di luar substansi.
"Misal bicara soal earphone atau ngulik unicorn. Ya tagih saja implementasinya sekarang sudah berapa?" ucapnya lagi.
Wahyu juga menyayangkan debat kedua Pilpres 2019 yang tidak memberikan jawaban kepada publik terkait masalah-masalah seperti pangan, lingkungan hidup, maupun energi.
Menurutnya, dalam debat kedua Pilpres 2019, kedua paslon menjawab tanpa merujuk pada substansi masalah. Padahal, yang diminta oleh publik kepada kedua paslon sangatlah sederhana.
"Sebenarnya publik ekspektasinya simpel. Kita butuh air bersih, kita butuh energi bersih. Itu yang harusnya dijawab oleh kedua paslon ini," tegas Wahyu di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Debat pilpres, kata dia, harusnya dipandang bukan sebagai alat untuk menang belaka, tetapi juga sarana pendidikan bagi publik. Meski beberapa kesempatan paslon sudah menjawab dengan data, tetapi mereka tetap tak menjawab ekspektasi publik.
"Ada yang memakai data, ada yang sekadar beretorika, tapi ini tak menjawab ekspektasi publik itu," tukas Wahyu.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno