tirto.id - Hampir seluruh warga dunia dipastikan terkejut saat Donald Trump menang atas rivalnya Hillary Clinton, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) di Amerika Serikat (AS) awal November lalu. Namun, hal itu tidak dirasakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau saya ya biasa saja. Kekagetan itu kata orang, ini kata orang, menyebabkan ketidakpastian. Kalau saya tidak,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2016, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (22/11) malam.
Diakui Jokowi, presiden terpilih AS Donald Trump nantinya akan menjadi proteksionis sehingga bunga bank The Fed fund rate akan melonjak sangat tinggi. Namun, Jokowi justru melihat presiden terpilih Donald Trump bukan seperti yang dibayangkan.
“Saya kira dia mempunyai penciuman bisnis, penciuman ekonomi yang sangat tajam. Tidak mungkin secara sembrono melakukan hal-hal yang dibayangkan orang-orang seperti yang kita lihat sekarang ini, tidak,” demikian yang diungkapkan Jokowi seperti dilansir dari laman setkab.go.id, Rabu (23/11/2016).
Jokowi justru optimistis bahwa yang akan dilakukan Donald Trump adalah hal-hal yang baik, untuk Amerika Serikat sendiri dan juga untuk dunia. “Tidak mungkinlah kita misalnya melakukan sesuatu yang merugikan semua negara, tidak akan mungkin,” ujar Jokowi meyakini.
Karena itu, ia mengajak para pegiat di dunia usaha untuk lebih realistis dan tidah muda ditakuti oleh isu-isu yang sebetulnya itu belum terjadi.
Sebelumnya saat menerima kunjungan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto, di Istana Merdeka, Selasa (22/11) siang, Presiden Jokowi yang ditanya wartawan soal kemungkinan Donald Trump menarik diri dari Trans-Pasific Partnership (TPP) mengingatkan bahwa itu belum dilaksanakan.
“TPP kan belum, belum. Jadi saya nggak mau berbicara itu, karena itu tahapan di Parlemen aja belum kok,” tegas Presiden.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari