tirto.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan jajarannya untuk ikut serta dalam penawaran sebagai tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia U-17 dan U-20 pada 2025 mendatang.
"Saya telah memerintahkan kepada PSSI dan Kemenpora untuk menjajaki penyelenggaraan piala dunia U-20 di tahun 2025 dan U-17 untuk tahun 2025-2029 dan bidding bersama-sama dengan Singapura," kata Jokowi di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023, pemerintah ingin mengajukan kembali perhelatan dua tahunan tersebut. Jokowi mengatakan, pemerintah mendapat apresiasi dari FIFA dalam pelaksanaan FIFA World Cup U-17.
Ia menambahkan, pemerintah tengah menargetkan renovasi 22 stadion Indonesia untuk persiapan mendapatkan bidding tersebut. Pemerintah juga sudah berkomunikasi dengan pihak Singapura.
"Ini mungkin perlu saya sampaikan untuk declaration of interest yang sudah ditandatangani oleh PSSI dan oleh Football Association of Singapore. Semuanya sudah," kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengatakan, penyelenggaraan Piala Dunia U-17 telah membawa keuntungan ratusan miliar berdasarkan hasil perhitungan penonton, pelaku usaha, dan data sekunder seperti data BPS dan internal Kemenpora bersama pihak ketiga.
"Diketahui dari penyelenggaraan piala dunia menghasilkan perputaran uang sebesar 305 miliar dengan angka pengganda sebesar 1,6," kata Dito di lokasi sama.
Dito menambahkan, nilai produksi barang dari penyelenggaraan U-17 tembus 250 miliar sementara PDB naik 229,2 miliar. Keberadaan kegiatan juga mempengaruhi sektor usaha lain seperti tempat wisata, food and beverage, merchandise sepak bola, penginapan hingga UMKM.
"Di antara kelima sektor tersebut pariwisatalah yang paling terdampak, mengalami kenaikan pendapatan usaha rata-rata sekitar 58,4 persen dibandingkan hari biasa," kata Dito.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan FIFA terus berupaya mendorong pengembangan sepakbola Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia akan menggelar pusat latihan untuk persiapan kejuaraan 2025 mendatang. Hal ini tidak lepas dari upaya Indonesia agar bisa lolos kejuaraan dunia di masa depan.
"Kita juga punya blueprint di tahun 2038 kalo bisa kita timnas seniornya bisa masuk kejuaraan dunia," kata Erick di lokasi sama.
Erick mengatakan, pelaksanaan World Cup U-17 sudah memenuhi target penonton FIFA, yakni 515 ribu orang penonton.
FIFA lantas mendorong untuk mengadakan kejuaraan dunia terus-menerus demi mendorong standar sepakbola dunia. PSSI, kata Erick, ingin terlibat agar ranking
Indonesia terus naik, apalagi Indonesia mampu melawan negara-negara dengan peringkat atas.
Sementara itu, terkait kesiapan bidding 2025, Erick mengatakan,upaya renovasi stadion dalam rangka untuk mendukung Liga Indonesia, baik liga 1 dan liga 2. Ia pun mengaku pemerintah ingin agar pelaksanaan pertandingan internasional tidak hanya di Jawa.
"Kita akan coba kalau kemarin hanya di Jawa, nanti ada di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan daerah-daerah lainnya karena stadion yang dibutuhkan [...] Kalau saja Singapura punya 2-3 stadion berarti indonesia harus mempersiapkan 11-13 stadion. Ini bagus untuk Indonesia," kata Erick.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Reja Hidayat