tirto.id -
Menurutnya, pemberian gelar pahlawan ini tidak bisa lepas dari kepentingan politik. Di tahun mendatang, Indonesia akan masuk dalam perebutan Pilkada 2018 dan tahun berikutnya Pilpres 2019.
"Saya khawatir, gelar itu diberi karena memasuki tahun politik di mana Jokowi berambisi sekali untuk terpilih kembali sebagai presiden dalam Pilpres 2019," katanya ketika dihubungi Tirto pada Sabtu (4/11/2017).
Jokowi pada Jumat (2/11/2017) kemarin memutuskan akan memberi gelar pahlawan nasional untuk Lafran Pane.
Abdullah menegaskan bahwa nama Lafran sudah cukup lama diwacanakan untuk menjadi pahlawan, tepatnya sekitar 2010. Namun pada 2016 baru diajukan secara resmi.
Abdullah khawatir pemberian gelar ini merupakan usaha Presiden Jokowi yang selama ini dianggap represif terhadap umat Islam demi kepentingan Pilpres 2019.
Meski demikian, Abdullah tak menampik kebanggaannya bahwa pendiri HMI menjadi pahlawan negara. Abdullah tak mau mengambil kesimpulan terburu-buru karena tidak mengetahui apa yang menjadi alasan Jokowi untuk mengangkat nama Lafran Pane jadi pahlawan.
"Sebab, gelar itu diberi oleh Jokowi di mana masyarakat mengenalnya sebagai presiden pencitraan," tandasnya lagi.
Ia menganggap bahwa apabila memang Lafran memenuhi syarat sebagai pahlawan, tentu sebelum Jokowi menjadi presiden, Lafran sudah dikukuhkan sebagai pahlawan. Daripada disangka bermuatan politik, ia menilai bahwa lebih baik Jokowi menunda pemberian gelar yang dijadwalkan pada 9 November mendatang.
"Kalau tokoh Jokowi mau memberi gelar tersebut sesuai dengan kriteria yang ada, sangat elok diberi setelah Pilpres 2019," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI, Mulyadi P. Thamsir, bersyukur atas pemberian gelar pahlawan kepada Lafran. Itu berarti pemerintah melihat HMI berperan penting dalam demokrasi, termasuk untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Baca juga: Jokowi Setuju Pendiri HMI Lafran Pane Jadi Pahlawan Nasional
Saat dikonfirmasi terkait adanya faktor politis di balik pemberian gelar kepada Lafran, Mulyadi tidak berpikiran ke sana. Menurutnya, selama ini ada tim yang bergerak untuk menilai kelayakan seseorang dijadikan pahlawan atau tidak. Terlepas dari kesetujuan Jokowi, ia menilai Lafran sudah sepatutnya diberi gelar tersebut.
"Ya orang bebas beranggapan apa saja. Tapi saya rasa pemberian gelar ini memang murni bentuk penghargaan terhadap HMI yang sudah lama berjuang untuk Indonesia," katanya saat dikonfirmasi.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra