Menuju konten utama

Jokowi: Cina Bisa Jadi Peringkat Pertama Kontributor FDI di RI

Presiden Jokowi optimistis investasi Cina di Indonesia akan terus meningkat serta menjadi kontributor FDI teratas dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Jokowi: Cina Bisa Jadi Peringkat Pertama Kontributor FDI di RI
Presiden Joko Widodo berjalan usai menyampaikan keterangan pers pada Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (11/10/2023). ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT AIS 2023/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Forum Bisnis Indonesia-Cina di China World Hotel, Beijing, Senin (16/10/2023) malam. Dalam sambutannya, Jokowi menuturkan Cina sebagai negara di urutan ke-2 dengan investasi langsung (foreign direct investment Indonesia) terbesar ke Indonesia pada 2022.

Dia menjelaskan, angka ini melompat tinggi dibandingkan 2013 lalu yang berada di peringkat 13. Jokowi juga menilai lompatan investasi itu sangat cepat dan tepat seperti Bruce Lee dengan gerakan wing chun. Jokowi juga optimistis investasi Cina di Indonesia akan terus meningkat serta menjadi kontributor FDI teratas dalam satu hingga dua tahun ke depan.

"Saya yakin jika terus konsisten seperti ini, saya yakin dalam setahun dua tahun ke depan, saya yakin RRT bisa menjadi peringkat yang pertama dan sebagai kontributor FDI di Indonesia dan itu yang saya tunggu-tunggu," kata Jokowi.

Jokowi optimistis karena Indonesia saat ini tengah fokus pada program hilirisasi berbagai komoditas seperti nikel, tembaga, timah, dan minerba. Tidak hanya itu Tanah Air juga tengah fokus membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.

"Ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau yang sangat melimpah di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk hijau, untuk menciptakan ekosistem ekonomi hijau," ungkap Jokowi.

Jokowi menjelaskan potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar hingga mencapai 3.600 gigawatt yaitu 3.200 gigawatt dari tenaga surya dan terdapat 4.400 sungai untuk energi hidro.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Flash news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin