Menuju konten utama

Jokowi Bahas Investasi IKN dengan Cina dan Korea Selatan

Jokowi membahas investasi Ibu Kota Nusantara dan kendaraan listrik dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Cina Li Qiang.

Jokowi Bahas Investasi IKN dengan Cina dan Korea Selatan
Presiden Joko Widodo (kiri) memperkenalkan menteri-menterinya kepada Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (tengah) sebelum melakukan pertemuan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/9/2023). Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral Indonesia - Korea Selatan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Cina Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/9/2023). Pertemuan tersebut membahas sejumlah kerja sama dan investasi seperti Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan electronic vehicle (EV).

Hal itu disampaikan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Dia menyebut, kedua negara yaitu Korea Selatan dan Cina sepakat untuk berinvestasi di IKN. Namun, detailnya masih dibahas lebih lanjut.

"Kedua negara juga membahas IKN baik Korea maupun Cina. Mereka akan menurunkan tim lebih detil lagi. Jadi baik Korea maupun Cina mereka sangat berminat sekali," kata Bahlil.

Untuk kendaraan listrik, secara spesifik Korea meminta ada perhatian tentang impor bahan baku dan sejumlah barang yang menjadi kendala. Hal ini langsung ditanggapi oleh Presiden Jokowi agar segara ditangani.

"Investasi yang sudah ada di sini mereka meminta ada perhatian tentang impor bahan baku dan beberapa impor yang menjadi kendala," kata Bahlil.

Sementara itu, Cina meminta pengiriman komoditas seperti sarang burung walet, perikanan, hingga buah-buahan seperti durian.

"Selain itu juga membicarakan realisasi investasi di Kalimantan Utara dan beberapa investasi yang ekspansi maupun yang baru di Indonesia dan sepakat ditindaklanjuti di level teknis," kata Bahlil.

Dalam kesempatan yang sama saat bertemu Jokowi, Presiden Yoon mengucapkan selamat atas kesuksesan pergelaran KTT ASEAN.

"Korea akan mengembangkan dan mengajak tim kami ke Indonesia demi visi Indonesia emas 2045. Untuk itu kami akan melakukan kerja sama di bidang industri masa yang akan datang yaitu mobil listrik," kata Yoon.

Yoon pun menekankan Indonesia adalah negara penting di ASEAN. Indonesia mementingkan kebebasan, perdamaian dan hukum yang luar biasa sehingga layak bekerja sama dengan Korea Selatan.

"Jadi saya berharap sekali, saya ingin solidaritas di kawasan ASEAN dengan Korea bisa terus berjalan," kata Yoon.

Sementara itu, Perdana Menteri Li mengaku senang bisa berkunjung ke Indonesia. Ia mengatakan bahwa pembangunan ekonomi, sosial dan manusia berkembang cepat di kepemimpinan Jokowi.

"Bapak presiden baru saja berhasil memimpin serangkaian KTT dengan Asia Timur di mana Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan yang baru untuk mempromosikan kemakmuran dan pembangunan di kawasan. Pengaruh Indonesia dalam isu internasional maupun regional pun semakin ditingkatkan," kata Li dalam sambutan.

Li, mewakili Presiden Cina Xi Jinping mengucapkan selamat atas kepemimpinan Jokowi. Ia pun mengatakan hubungan Indonesia-Cina akan baik di masa depan.

"Memang di bawah kepemimpinan strategis Presiden Xi Jinping dan Bapak Presiden hubungan Tiongkok (Cina) dengan pemerintah Indonesia menjaga kecenderungan perkembangan yang cukup positif dan telah dibuka halaman baru untuk membangun komunitas senasib sepenanggungan," kata Li.

Baca juga artikel terkait INVESTASI IBU KOTA BARU atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang