Menuju konten utama

Jiwasraya Bermasalah, OJK Salahkan Penarikan Polis Besar-Besaran

Dalam kasus Jiwasraya, OJK menilai penarikan polis dalam jumlah besar dan jangka waktu yang singkat dapat mengganggu likuiditas perusahaan.

Jiwasraya Bermasalah, OJK Salahkan Penarikan Polis Besar-Besaran
Gedung Jiwasraya. FOTO/Jiwasraya.

tirto.id - Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan masalah yang menimpa perusahaan asuransi Jiwasraya disebabkan karena pencairan yang diajukan pemegang polisnya. Ia mengatakan sebagai perusahaan asuransi tentu investasi yang dijalankan bersifat jangka panjang.

Konsekuensinya, menurut OJK, penarikan polis dalam jumlah besar dan jangka waktu yang singkat dapat mengganggu likuiditas perusahaan. Sebab sebagian besar aset yang dimiliki perusahaan tidak dapat dicairkan dalam waktu singkat.

“Ya kalau semua di-redeem, pasti asuransi sesehat apapun pasti berat. Investasi sudah pasti jangka panjang jadi enggak bisa dicairkan segera,” ucap Wimboh dalam konferensi pers KSSK di Kementerian Keuangan pada Selasa (29/1/2019).

Wimboh mengatakan pemerintah akan melakukan restrukturisasi perusahaan asuransi plat merah itu. Saat ini, ia belum dapat menjelaskan detailnya. Bilamana rencana yang akan dilakukan kemudian dicapai dengan capital base yang lebih besar atau memiliki pelanggan yang lebih banyak.

Saat ini Wimboh mengatakan OJK akan bekerjasama dengan BUMN untuk mencari jalan keluar yang sesuai. Manajemen Jiwasraya juga masih mengupayakan solusi atas hal ini.

Namun, ia berharap agar pemegang polis berminat melakukan perpanjangan (roll over) sehingga likuiditas perusahaan dapat dijaga.

“Yang penting itu kita restrukturisasi. Nanti kita harapkan bisa diperpanjang jadi likuiditas bisa terjaga,” ucap Wimboh.

Ketika ditanya mengenai investor yang akan masuk, Wimboh mengatakan hal itu masih akan dikaji lebih lanjut.

Selain menjawab mengenai Jiwasraya, Wimboh juga menjelaskan keadaan Bumiputera yang saat ini ia klaim telah berada di jalur yang tepat. Baik sudah tersedia produk-produk baru yang ditawarkan, maupun kehadiran sejumlah kerja sama dengan bank dan perusahaan di luar sektor keuangan.

“Bumiputra punya aset yang besar tidak perlu khawatir. Dengan cara bisnis normal bisa segera diatasi dan sudah berjalan,” ucap Wimboh.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI ASURANSI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri