Menuju konten utama

Jerman Marah karena AS Putar Lagu Kebangsaan Era Nazi

Dunia tenis Jerman merespon dengan kemarahan setelah AS memutar lagu kebangsaan Jerman era Nazi. Kekeliruan itu dilihat sebagai ketidakpedulian AS selaku panitia penyelenggara turnamen.

Jerman Marah karena AS Putar Lagu Kebangsaan Era Nazi
Ilustrasi. Petenis Jerman Angelique Kerber berjabat tangan dengan petenis Ukraina Lesia Tsurenko usai memenangkan babak pertama tunggal putri turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, Senin (16/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter.

tirto.id - Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) telah melakukan kesalahan yang memalukan dengan memainkan lagu kebangsaan Jerman era Nazi pada pertandingan Piala Fed 2017, di Hawaii pada Senin (13/2/2017). Kejadian itu direspons dengan kemarahan oleh para atlet Jerman.

Versi yang dimainkan itu mencakup stanza pertama, yang dimulai dengan Deutschland, Deutschland uber alles, yang digunakan sebagai propaganda Nazi. Padahal stanza itu telah dihapus setelah Perang Dunia Dua.

"Menurut saya itu merupakan lambang ketidakpedulian, dan saya tidak pernah merasa lebih tidak dihormati lagi sepanjang hidup saya, hanya di Piala Fed," kata petenis Jerman, Andrea Petkovic.

Marah karena kekeliruan itu, Petkovic mengungkapkan, ia bahkan mempertimbangkan untuk meninggalkan lapangan sebelum pertandingan tunggal melawan Alison Riske.

Ia belakangan mengatakan bahwa komentar-komentar pertamanya dibuat dalam situasi emosional. Namun hal itu karena insiden yang terjadi sebelum pertandingannya dan ia dibuat terkejut.

"Kami terkejut dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa," kata Petkovic. Sementara itu, sebagaimana dilansir dari Antara, pelatih tim Jerman Barbara Ritter mengatakan kesalahan itu merupakan "skandal nyata, insiden memalukan dan tidak dapat dimaafkan."

Terkait peristiwa itu, Ketua Federasi Tenis Jerman, Ulrich Klaus, mengatakan, sejawatnya di kubu Amerika Serikat telah meminta maaf untuk kesalahan soal pemutaran lagu.

"Tuan rumah AS kami pada pembukaan Piala Fed di Hawaii melakukan kesalahan yang semestinya tidak terjadi," kata Klaus dalam pernyataannya.

Ia melanjutkan, fakta bahwa pada 2017 terdapat kesalahan lagu kebangsaan yang terasosiasi dengan kisah kelam di masa lalu untuk para petenis dan staf dan ofisial, merupakan hal yang mengejutkan dan mengganggu.

"USTA melalui presidennya Katrina Adams telah meminta maaf secara resmi dalam bentuk tertulis dan secara pribadi, dan sangat menyesali kesalahan itu," ungkap Klaus

Baca juga artikel terkait NAZI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Olahraga
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari