tirto.id - Kementerian Agama menyebut bahwa jemaah haji asal Indonesia yang meninggal bertambah dua orang. Hingga saat ini, jumlah jemaah yang meninggal sebanyak empat orang.
Sebelumnya, 25 Mei lalu, Suprapto Tarlim Kertowijoyo—jemaah asal Demak, Jawa Tengah—juga meninggal di kamar hotelnya karena serangan jantung. Tak hanya Suprapto, ada juga Achmad Suhandak Riduwan, 53 tahun, yang meninggal pada dua hari setelahnya. Pria asal Gresik, Jawa Timur ini sempat mendapatkan perawatan medis di Klinik Bandara. Namun saat dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) almarhum mengembuskan nafas terakhirnya.
Kasi Layanan Penghubung Kesehatan Daker Madinah, Desnita menyebut bahwa Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat dua orang jemaah haji yang wafat kemarin (28/5/2023). Keduanya berasal dari Jawa Timur.
"Untuk hari ini ada dua jemaah haji yang meninggal dunia. Keduanya adalah Lengen Delem Dussalam, 91 tahun, asal Madura, dan Ibnu Sahid Bin Dasir, 64 tahun, asal Madiun," kata Destina lewat keterangan tertulisnya kemarin.
Lengen Delem Dussalam merupakan jemaah haji embarkasi Surabaya (SUB) 001. Ia berasal dari Bangkalan, Madura. Lengen meninggal dunia di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Ibnu Sahid Bin Dasir juga diketahui meninggal dunia di KKHI Madinah. Hasil diagnosis menyebut dia meninggal karena menderita penyakit jantung.
"Hasil diagnosisnya almarhum [Lengen] meninggal dunia akibat septic shock, yakni adanya infeksi di dalam tubuh," kata Destina.
"Total sampai saat ini sudah empat jemaah haji kita yang meninggal dunia. Kategori lansia satu orang sedangkan sisanya belum masuk kategori lansia. Penyebabnya sebagian besar karena sakit jantung dan penyakit bawaan diabetes.”
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Restu Diantina Putri