Menuju konten utama

Jemaah Asal Garut Meninggal di Madinah Bakal Dibadalhajikan

Upan Supian Anas (71) wafat di Madinah Al-Munawwarah pada Senin (13/5/2024) pukul 17.27 waktu setempat.

Jemaah Asal Garut Meninggal di Madinah Bakal Dibadalhajikan
Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun 2024. FOTO/ iStock

tirto.id - Seorang jemaah haji asal Garut, Jawa Barat, bernama Upan Supian Anas (71) wafat di Madinah Al-Munawwarah pada Senin (13/5/2024) pukul 17.27 waktu setempat.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Ali Machzumi, mengatakan almarhum pingsan saat berada di Masjid Nabawi untuk melaksanakan salat Asar. Almarhum sempat ditangani tim medis dan dievakuasi ke klinik dekat Nabawi hingga dinyatakan wafat.

Mendiang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) dua Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS-02). Karena meninggal di Madinah dalam proses haji, maka mendiang Supian Anas bakal masuk program badal haji.

"Almarhum Upan Supian Anas meninggal pada hari Senin. Almarhum akan dibadalhajikan," terang Ali Machzumi di Madinah, Selasa (14/5/2024).

Ali menjelaskan, menurut keterangan dokter almarhum mengalami Cardiovascular disease atau gangguan serangan jantung. Selepas disalatkan, jenazah bakal dikuburkan di area Pemakaman Baqi yang berada di sisi kiri Masjid Nabawi.

"Mari kita doakan semoga almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah dan ibadahnya diterima Allah Swt," ucap Ali.

Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Firdaus menambahkan, pihaknya hanya akan merilis data jemaah wafat setelah keluar sertifikat kematian atau certificate of death (CoD) dari pihak berwenang di Arab Saudi.

"Ini sudah kita informasikan. Artinya CoD nya sudah terbit," tandasnya.

Kepala Sektor 2 Madinah, Affan Rangkuti, menambahkan pihaknya telah memproses izin pengurusan jenazah. Jenazah almarhum rencananya akan dimandikan di RS Miqot, lalu dijemput untuk dimakamkan di pemakaman Baqi' yang terletak di sisi Tenggara Masjid Nabawi pada pukul 13.00 WAS.

Sebelumnya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji. Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, menjelaskan ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalhajikan. Pertama, jemaah yang wafat di asrama haji Embarkasi atau Embarkasi Antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.

"Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa," kata Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Fauzin menyampaikan, pelaksanaan badal haji melalui sejumlah tahapan. Pertama, pendataan jemaah wafat sampai dengan 9 Zulhijjah jam 11.00 waktu Arab Saudi (WAS). Kedua, penyiapan petugas badal haji di Kantor Daker Makkah. Ketiga, petugas badal haji diberangkatkan ke Arafah pada pukul 11.00 WAS pada 9 Zulhijjah.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Anggun P Situmorang