tirto.id - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok bawang merah dan aneka cabai dapat mencukupi kebutuhan saat bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi mengatakan saat ini produksi kedua komoditas pertanian itu mencukupi bahkan berlebih dari permintaan yang ada.
"Wah aman dan berlebih [produksinya]. Bawang merah dan aneka cabai kita persiapkan sampai Ramadan-Idul Fitri kita siapkan aman. Cukup [pasokannya]," ucap Suwandi kepada wartawan usai acara launching uji perdana B100 di Kementan pada Senin (15/4/2019).
Sebagai langkah antisipasi, kata Suwandi, Kementan juga telah menaikkan pasokan kedua komoditas itu sebanyak 5-10 persen dari kebutuhan normal. Hal ini dilakukan guna mendukung produksi bawang merah dan cabai yang sudah mencapai sekitar 1 juta ton dan 2 juta ton per tahunnya.
"Kita naikkan 5-10 persen dari kebutuhan bulanan normal," ucap Suwandi.
Namun, ketika ditanya mengenai harga bawang merah yang masih di angka Rp50.000 per kg di Pasar Minggu, Suwandi membenarkan bila disparitas harga memang terjadi, tetapi ia mengklaim bahwa hal itu bukan disebabkan masalah pasokan, melainkan distribusi.
Menurutnya, harga bawang merah di Pasar Kramat Jati dan pasar induk sudah berada di angka Rp 25. 000 per kg. Ia mengklaim pada harga itu telah ia amati pada Minggu (14/4/2019) lalu.
Karena itu, ia menilai tingginya harga bawang ini lebih dipengaruhi oleh ongkos transportasi.
"Ke pasar turunan pasti ada disparitas [harga] tapi terlalu tinggi gak bagus. Bedanya itu karena ongkos angkutan pasar Kramat Jati ke Pasar Minggu gak segitu lah. Jadi itu bukan masalah pasokan. Lebih ke distribusi," ucap Suwandi.
Kendati demikian, ia juga memastikan bila harga di pasar turunan akan berangsur-angsur normal. Dalam hal ini, beda harga antara pasar induk dan turunan, menurutnya, tak lama lagi akan segera terperbaiki.
"Otomatis itu. Kan ngekor setiap hari kepantau semua. Dalam waktu dekat sudah normal [mungkin] 2-3 hari," ucap Suwandi.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri