tirto.id - Anggota Dewan Pengawas Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Muhammad Romahurmuziy menyampaikan bahwa porsi berbicara dalam debat perdana pilpres 2019 memang akan lebih dominan terhadap capres nomor urut 01, Jokowi. Ma’ruf Amin sebagai cawapres memang mempunyai kesempatan, tetapi Romi memandang porsinya tidak akan terlalu banyak.
Menurut Romi, hal ini karena dari sesi debat yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ma’ruf hanya mendapat satu sesi head to head dengan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno.
Oleh sebab itu, TKN percaya diri jelang debat perdana karena Jokowi sudah terasah dalam debat Pilkada DKI 2012 atau pun debat Capres Pilpres 2014.
“Memang persiapan utama ada di Pak Jokowi,” tegas Romi di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (15/1/2019).
Sejauh ini, TKN belum memastikan apakah akan ada simulasi debat bersama Jokowi-Ma’ruf sebelum hari acara debat perdana. Namun, menurut Romi hal itu tidak perlu dilakukan karena pembelajaran materi debat lebih penting daripada teknis debat itu sendiri.
“Nggak ada simulasi. Presiden saya kira sudah biasa dengan materi yang cukup,” kata Romi lagi.
Ketua TKN Erick Thohir pun menyampaikan hal yang serupa. Menurut Erick, Ma’ruf sempat latihan sekali untuk menyesuaikan diri dengan sistem debat yang ada, tetapi Jokowi sendiri sudah mempunyai pengalaman yang cukup.
“Mungkin situasional lapangan saja, yang mungkin beliau ingin lihat. Karena dalam debat pertama ini sepertinya agak berubah, contohnya, ada penonton di belakang beliau yang duduk kan. Konsepnya itu kan [Ma’ruf] belum pernah, mungkin beliau mencoba ingin melihat. Hal seperti itu biasa lah,” kata Erick di lokasi yang sama.
Sejauh ini, Erick merasa hasil dari latihan Ma’ruf sangat bagus untuk debat mendatang. Apalagi Ketua Umum MUI itu juga sangat serius dalam menjalani latihannya. Namun, Erick menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada kesepakatan untuk melakukan simulasi debat bersama antara Jokowi-Ma’ruf.
“Saya rasa belum di-schedule-kan. Saya rasa sih mereka sudah punya komunikasi yang sangat bagus,” jelas Erick.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri