tirto.id - Menjelang debat capres perdana Pilpres 2019, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Yati Andriani meminta kedua kandidat capre-cawapres harus mampu meyakinkan masyarakat terkait penanganan kasus pelanggaran HAM yang stagnan.
"Kalau masuk ke pelanggaran berat HAM masa lalu, justru memang seharusnya bagaimana kedua kandidat memastikan akan dapat melakukan penyidikan terhadap beberapa kasus pelanggaran HAM berat yang mandek lebih dari 10 tahun," ujar Yati saat di kantor KontraS, Jumat (11/1/2019).
Namun, ia melihat saat ini terdapat urgensi situasi tebang pilih terhadap pemenuhan isu HAM. Menurut Yati, siapa pun penguasanya, cenderung ingin mengambil isu-isu HAM yang tidak berdampak secara politik.
"Isu-isu yang diambil tidak mengganggu stabilitas dan elektabilitas mereka. Tetapi isu-isu HAM yang hard malah dihindari," tuturnya.
Ia juga meminta, kedua kubu harus menyiapkan seperti apa langkah dan dukungan politik yang harus dilakukan untuk memastikan keadilan pada kasus HAM.
"Sekali lagi harus dipastikan ada penjelasan yg sangat rinci yg kami harapkan bagaimana ini bisa diselesaikan secara berkeadilan," ucapnya.
KPU akan menggelar debat capres Pilpres 2019 pada Kamis (17/1/2019) mendatang. Debat sesi pertama itu akan mengangkat isu hukum, korupsi, HAM dan terorisme.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri