tirto.id - Derbi London antara Arsenal kontra Chelsea pada Minggu (20/1/2019) pukul 00.30 WIB di Stadion Emirates akan menjadi ujian penting Unai Emery. Timnya, yang sempat meraih 22 laga beruntun tidak terkalahkan di semua kompetisi musim ini, punya kebiasaan melempem ketika berjumpa The Big Six Liga Inggris.
Melempem Kala Jumpa The Big Six
Hingga pekan ke-22 Liga Inggris, Arsenal kebobolan 32 kali. Jumlah ini bukan hanya lebih dari tiga kali lipat dari catatan kebobolan Liverpool yang cuma 10 kali. Tetapi juga bahkan lebih buruk daripada Newcastle United, tim penghuni zona degradasi yang terkoyak 31 kali.
15 dari 32 gol yang bersarang ke gawang The Gunners, tercipta ketika pasukan Unai Emery berhadapan dengan deretan The Big Six --istilah untuk menyebut enam tim elite Liga Inggris yang terdiri dari Liverpool, Manchester City, Tottenham, Chelsea, Arsenal sendiri, dan Manchester United--.
Arsenal juga terbukti tak bisa meraih hasil maksimal kala berjumpa tim-tim elite tersebut, hanya memiliki 1 menang, 2 seri, dan tiga kalah dari 6 pertemuan. Artinya, dari 18 poin maksimal yang mungkin didapatkan, Arsenal hanya meraih 5.
Meriam London kalah 2-0 dari Manchester City, 3-2 dari Chelsea, imbang 1-1 melawan Liverpool, seri 2-2 kontra Manchester United, lalu takluk 5-1 di Anfield pada awal Januari 2019. Satu-satunya kemenangan melawan deretan tim elite Inggris ini tercipta kala Arsenal memukul Tottenham 4-2.
Buruknya pertahanan Arsenal ini mendapatkan kritikan keras dari Paul Merson, mantan pemain mereka. Dikutip Sky Sports, Merson menuturkan, "Dari segi pertahanan, mereka (Arsenal) adalah salah satu yang terburuk yang pernah saya lihat di antara enam besar Premier League.
"Sampai mereka menyelesaikan masalah pertahanan ini, mereka tidak akan bisa meraih apapun," tambah Merson.
Hasil Chelsea Lawan The Big Six Lebih Positif
Ketika masalah pertahanan Arsenal sedang disorot, pekan ini mereka berjumpa dengan Chelsea, sang musuh bebuyutan yang kini unggul 6 poin di klasemen.
Selain itu, The Blues adalah salah satu dari tiga tim dengan pertahanan terbaik di Liga Inggris. Chelsea hanya kebobolan 17 kali dari 22 laga sejajar juara bertahan Manchester City, dan hanya kalah dari Liverpool.
Dibandingkan Arsenal, Chelsea memiliki catatan yang lebih baik urusan bertemu dengan sesama anggota The Big Six. The Blues bukan cuma menang 3-2 atas The Gunners pada pekan kedua Liga Inggris musim ini.
Mereka bisa menang 2-0 atas Manchester City, lalu imbang 1-1 kontra Liverpool dan seri 2-2 menghadapi Manchester United. Satu-satunya kekalahan terjadi saat pasukan Maurizio Sarri dipukul Tottenham 3-1 di Wembley. Dari 15 angka yang mungkin diraih, Chelsea mendapatkan 8 di antaranya.
Terancam ke Peringkat Keenam
Musim ini, Arsenal dan Chelsea sama-sama mesti beradaptasi dengan pelatih baru. The Gunners mendatangkan Unai Emery, yang memiliki filosofi menyerang layaknya Arsene Wenger. Sementara The Blues, memakai jasa Maurizio Sarri, yang memiliki gaya berlawanan dengan Antonio Conte, yang cenderung defensif.
Kedatangan Sarri tampak membawa perubahan mencolok untuk Chelsea, karena berdasarkan statistik Whoscored, hingga pekan ke-22, The Blues adalah tim dengan penguasaan bola terbanyak kedua di Liga Inggris dengan rerata 61,8 persen. Mereka hanya kalah dari Manchester City (63,9 persen), dan meninggalkan Arsenal di nomor empat (57,0 persen).
Ketika memukul Arsenal 3-2 di Stamford Bridge, Chelsea bukan sekadar memutus catatan tidak pernah menang dalam enam perjumpaan terakhir kontra The Gunners. The Blues unggul segalanya dalam laga tersebut.
Soal penguasaan bola Chelsea menang dengan 62,3 persen melawan 37,7 persen. Soal jumlah tembakan, lagi-lagi mereka unggul dengan 24 kali (11 tepat sasaran) melawan 15 kali (6 tepat sasaran).
Kali ini, dengan masalah pertahanan Arsenal, dan catatan buruk The Gunners kala berjumpa The Big Six, kemenangan dominan bukan tidak mungkin dinikmati kembali oleh Chelsea. Itu berarti, bahaya menyergap Unai Emery.
Tumbang dari Chelsea, di kala Manchester United sedang meraih kemenangan beruntun, bisa berakibat Arsenal terlempar ke peringkat keenam, dan semakin tertinggal dalam perburuan tiket ke Liga Champions.
Kembali ke zona Liga Eropa setelah sempat merasakan 22 laga tak terkalahkan di semua kompetisi, bakal menyesakkan untuk Unai Emery, meski kompetisi masih tersisa 15 pekan lagi.
Editor: Jay Akbar